Pada Artikel sebelumnya ( Mengatasi " Tidak Ada Sinyal " Pada Antena Parabola Digital FTA ), kita sudah membahas tentang kasus Antena Parabola Digital yang tidak dapat menerima sinyal Televisi dan Radio dari Satelit. 
Pada artikel bagian ke dua ini, kita akan melanjutkan pembahasan tentang
 hal tersebut. namun indikasi yang muncul sedikit berbeda dengan kasus 
sebelumnya.
Sebenarnya Indikasi yang ditampilkan tetap sama, yaitu munculnya pesan "
 Tidak ada Sinyal " pada layar Televisi, yang berbeda adalah Informasi 
yang muncul ketika tombol Info  pada Remot Kontrol ditekan, seperti yang
 terlihat pada Gambar 01 di bawah ini :
       Gambar. 01     
Di sini terlihat  Intensitas sinyal sudah menunjukkan Persentase 
tertentu, sedangkan Kualitas sinyal tetap terbaca 0 persen dengan status
 sinyal terbuka. Informasi yang seperti sebenarnya sudah cukup 
menggembirakan, namun tetap saja semua saluran Televisi dan Radio pada 
daftar siaran tidak dapat di nikmati, karena pesan " Tidak ada Sinyal " 
akan kembali muncul pada layar Televisi ketika Informasi tersebut di 
tutup.
Berikut ini faktor-faktor yang menjadi penyebab timbulnya permasalahan tersebut, beserta cara memperbaikinya.
Pergeseran posisi Antena.
Antena Parabola Digital sebenarnya sangat peka dengan perubahan posisi, 
bergeser beberapa milimeter saja maka Kualitas sinyal nya akan menurun, 
bahkan bila pergeseran tersebut sudah mencapai ukuran sentimeter 
Kualitas sinyal bisa turun sampai 0 persen.
Terpaan angin kencang, dan Erosi di sekitar tiang antena, adalah Faktor 
utama yang menjadi penyebab pergeseran posisi tersebut terjadi. 
Seharusnya faktor-faktor tersebut bisa di antisipasi sejak awal, yaitu 
dengan cara memilih lokasi yang aman.
Tapi bagaimana kalau kejadiannya sudah begini, apa perlu lokasi Antena 
tersebut dipindahkan ? Sebaiknya memang begitu keputusan yang harus 
diambil, tapi tidak ada salahnya kalau kita mengusahakan perbaikannya 
terlebih dahulu.
Untuk melakukan perbaikan, hal pertama yang harus dilakukan adalah 
memastikan tiang Antena sudah berdiri dengan tegak lurus, yaitu dengan 
cara menempelkan Waterpas pada tiang Antena tersebut. Setelah yakin 
tiang Antena sudah tegak lurus, lakukan penimbunan pada pangkal tiang 
untuk menjaga posisi nya agar tidak berubah. Supaya posisi tiang 
terkunci secara permanen, sebaiknya dipasang siku penyangga seperti yang
 terlihat pada Gambar. 02 di bawah ini.
     Gambar. 02      
Bila tiang Antena sudah berdiri dengan tegak lurus, tetapi kualitas 
sinyal belum juga mengalami peningkatan, lakukan penyetelan ulang posisi
 Antena. Sebelumnya, atur  terlebih dahulu posisi Televisi dan Receiver 
sedemikian rupa, sehingga dapat akses dengan mudah pada saat melakukan 
penyetelan Antena tersebut, dan bila memungkinkan sebaiknya Televisi dan
 Receiver ditempatkan di luar ruangan tidak terlalu jauh dari lokasi 
Antena. 
     Gambar . 03      
Kalau posisi Televisi dan Receiver sudah mantap, pilih salah satu kanal 
pada daftar siaran dan tampilkan Informasi sinyal pada layar televisi 
dengan cara menekan tombol info pada remot kontrol. Kemudian Longgar kan
 Mur M12 Nomor. 40 dan Nomor. 42, yang menjepit dudu kan baut pengatur 
kemiringan Timur dan Barat ( Nomor 41 ), longgar kan kedua mur tersebut 
saling menjauhi, sehingga keduanya mencapai jarak  +/- 5 cm. 
     Gambar . 04      
Gerakkan Solid Dish ke atas dan ke bawah, sambil mengamati perubahan 
kualitas sinyal yang pada layar Televisi. Bila terjadi peningkatan 
kualitas sinyal pada kemiringan tertentu, per tahankan posisi tersebut 
pada persentase sinyal yang tertinggi, kemudian jepit kembali dudu kan 
setelan kemiringan Timur dan Barat ( Nomor 41 ) dengan Mur 40 dan Mur 
42.
Kalau sudah selesai, sekarang coba kontrol semua kanal Televisi yang ada pada daftar siaran Televisi satu persatu dan pastikan semunya sudah dalam status terkunci. Jika ada kanal televisi yang masih belum bagus kualitas sinyal nya, lakukan kembali penyetelan antena sampai semua kanal terkunci status sinyal nya.
     Gambar . 05      
Kerusakan Solid Dish
Solid Dish sebenarnya sudah dirancang sedemikian rupa agar tidak mudah 
mengalami kerusakan, tetapi perlakuan yang ekstrem pada saat pemindahan 
antena dan faktor usia tetap saja dapat mengakibatkan kerusakan Solid 
Dish tersebut. 
Umumnya, kerusakan pada Solid Dish terjadi pada pertemuan tiap sisi 
lembaran nya. Karena pertemuan sisi lembaran ini sekaligus berfungsi 
sebagai kerangka Solid Dish, maka perubahan bentuk pada bagian tersebut 
akan mempengaruhi bentuk Solid Dish secara keseluruhan. 
     Gambar . 06      
Bagian pertemuan sisi Solid Dish yang mengalami perubahan bentuk 
biasanya terlihat  bergelombang  di beberapa bagian seperti yang di 
tunjuk oleh panah merah dalam lingkaran putih pada gambar. 07 di bawah 
ini.
     Gambar . 07      
Kecil memang perubahan bentuk pada sambungan sisi tersebut, namun itu 
sudah lebih dari cukup untuk menggeser titik fokus Solid Dish yang 
seharusnya tepat mengarah pada LNB. Agar lebih meyakinkan kalau hal 
tersebutlah yang menyebabkan persentase kualitas sinyal menjadi  0 
persen, lakukan pengujian berikut ini, tapi sebelumnya lakukan 
penempatan Televisi dan Receiver seperti pada perbaikan  pergeseran 
posisi antena. Selanjutnya perhatikan Gambar. 08 di bawah ini.
     Gambar . 08      
Begini cara mengujinya. Pertama tahan bagian yang ditunjuk oleh panah a,
 kemudian tarik bagian-bagian yang ditunjuk oleh panah b secara 
bergantian dengan perlahan ke arah bawah. Perhatikan persentase kualitas
 sinyal, bila terjadi peningkatan pada saat salah satu bagian b ditarik,
 ini membuktikan kalau perubahan bentuk pada sambungan sisi Solid dish  
tersebut memang bersamalah. 
Untuk melakukan perbaikan, longgar kan semua mur dan baut yang terdapat 
pada  sambungan sisi Solid Dish yang mengalami perubahan bentuk 
tersebut. Dengan sebuah palu, pukul bagian  sambungan sisi  Solid Dish 
yang bergelombang sampai rata. setelah itu kencang kan kembali semua mur
 dan baut yang sudah di longgar kan tadi. 
Selain menjadi Pondasi Solid Dish, Mounting juga berfungsi sebagai 
pengatur arah kemiringan antena ( Baik itu arah kemiringan Timur-Barat 
atau pun arah kemiringan Utara-Selatan ).
     Gambar . 09      
Kerusakan pada Mounting umumnya terjadi karena faktor usia, akibat sudah
 terlalu lama terkena panas dan hujan, maka di beberapa bagian Mounting 
menjadi keropos dan patah. Bagian yang paling fatal akibatnya apabila 
mengalami kerusakan adalah bagian Mounting yang berfungsi sebagai poros (
 Penyangga Utama ).
     Gambar . 10      
 
Karena sangat berperan dalam pengaturan kemiringan Antena, Penyangga 
Utama Mounting yang keropos dan patah tersebut dapat mengganggu 
stabilitas penerimaan sinyal dari satelit. Akibatnya, Persentase 
Kualitas sinyal turun naik meski pun Solid Dish tidak digerakkan.
Ada banyak cara yang dapat kita tempuh dalam rangka melakukan perbaikan 
pada Penyangga Utama Mounting tersebut, tapi yang perlu mendapat 
perhatian di sini adalah biaya yang harus dikeluarkan. Jangan sampai 
biaya yang dikeluarkan terlalu banyak, sehingga membuat kita menyesal. 
Perlu diingat bahwa bagian yang kita perbaiki adalah benda yang sudah 
tua dan keropos.
Salah satu cara sederhana dengan ongkos minim yang pernah penulis lakukan, adalah seperti yang terlihat pada Gambar. 11 berikut ini.
Salah satu cara sederhana dengan ongkos minim yang pernah penulis lakukan, adalah seperti yang terlihat pada Gambar. 11 berikut ini.
     Gambar . 11      
Bahan-bahan yang perlu dipersiapkan :
- Lembaran kayu Ulin atau kayu apa aja yang cukup kuat dan tahan terhadap perubahan cuaca, panjang dan lebarnya di sesuaikan dengan panjang dan lebar Penyangga Utama Mounting, ketebalan nya juga perlu disesuaikan agar ujung Solid Dish tidak tersangkut pada lembaran pada saat digerakkan.
 - Pengikat dari bahan karet yang dipotong memanjang, bahan yang paling cocok digunakan adalah ban dalam Mobil bekas, karena selain kuat juga mudah didapatkan.
 
- Tempel kan Lembaran kayu pada bagian atas Penyangga Utama Mounting.
 - Ikat kedua ujung lembaran kayu dengan menggunakan bahan pengikat karet yang sudah kita siapkan tadi.
 - Agar memudahkan pengikatan, sebaiknya Antena di jungkir balik lebih dahulu.
 
Faktor - faktor lain yang perlu mendapat perhatian
- Baut dan Mur. Periksa semua baut dan mur yang terpasang pada semua bagian antena, baik yang terpasang pada Solid Dish, atau pun yang terpasang pada Mounting. Karena mur dan baut yang longgar dapat juga mempangaruhi stabilitas penerimaan sinyal dari satelit.
 - Faktor lingkungan, yang perlu mendapat perhatian di sini adalah pertumbuhan pepohonan dan perkembangan bangunan di sekitar lokasi antena. Bisa jadi pepohonan yang dahulunya masih kecil pada saat antena dipasang , sekarang sudah membesar dan menghalangi penerimaan sinyal dari satelit. Demikian pula dengan perkembangan bangunan-bangunan yang berdiri di sekitar lokasi antena tersebut.
 - Benda-benda yang terjebak di dalam solid dish. Dedaunan adalah benda yang paling sering terjebak, permukaan Solid Dish yang berbentuk parabola sering sekali menjadi tempat berkumpul nya dedaunan yang beterbangan. Awalnya mungkin tidak mengganggu karena jumlahnya yang masih sedikit, tapi bila jumlahnya sudah bertambah banyak, tentu akan berpengaruh pada peroses penerimaan sinyal.
 
 Demikian, semoga dapat membantu.
Terima kasih atas kunjungan nya
Advertisement


 
 













0 comments:
Post a Comment