Admint "BLOG'S - HM - J. SUANDY

  • Pasang & Service Parabola Hub. "HP - 085863334821

  • Home » » Menghilangkan IC tone kontrol R2S15900 pada Polytron 21 slim

    Menghilangkan IC tone kontrol R2S15900 pada Polytron 21 slim

    KASUS : 

    • Polytron Slim menggunakan TMPA8879 dan ic tone kontrol R2S15900.
    • Problem suara kadang keras-pelan sendiri disebabkan kerusakan pada ic tone kontrol.
    • Mau ganti part sulit cari dipasaran. Konsumen setuju jika fungsi bass-treble dihilangkan. Maka kami putuskan untuk membuang ic tone kontrol

    Ini adalah pengalam saya :
    • R2S15900 adalah merupakan ic yang berfungsi sebagai switch Audio-input , dan kontrol Vol, Bass, Treble, Balance.
    • Setelah IC203 dilepas. Pasang Jumper pada “pin-2 dengan pin-1” dan “pin-27 dengan pin-19.”
    • Denga modifikasi ini, maka volume kontrol tidak akan berfungsi sehingga suara akan langsung keras. Agar volume dapat diatur, maka volume kontrol pada TMPA8879 harus difungsikan kembali.
    • Atur Volume kontrol sampai minimal. Speaker tidak dipasang dulu (sebab suaranya akan langsung maksimal)
    • Pasang osiloskop pada pin-2 untuk mendeteksi keluaran sinyal suara dari TMPA8873.
    • Masuk ke Option-O ( dan catat nilai aslinya). Satu persatu coba bit yang mempunyai nilai “1” diubah ke “0” sambil melihat sinyal suara pada osiloskop. Jika tidak ada perubahan maka kembalikan ke nilai aslinya.
    • Jika sinyal suara menghilang, maka bit tersebut yang perlu diubah secara permanen ke “0”
    clip_image002

    Catatan :
    • Kalau tidak salah ingat bit yang dirubah adalah 0110 0101 dirubah menjadi 0100 0101
    • Cara merubah Option bit.

    TEGANGAN B+ GA MAU NAIK

    Dengan Gacun kami menemukan penyebab kerusakan


    KASUS :
    • Polytron flat 14 inch menggunakan power supply  FET dan UOC HBT-00-04G
    • Tegangan output power supply sangat rendah (juga tegangan 5V untuk bagian mikrokontrol)
    PEMERIKSAAN :
    • Coba dishortkan B-E transistor T506 – seharusnya dengan cara ini maka tegangan B+ harus naik ke normal 115v – tetapi ternyata tegangan tetap rendah sekali.
    • Pengecekan dengan : ohm meter (untuk cek transistor, FET, resistor, TLP431, Photocoupler), dengan esr meter (untuk cek elko2), dengan ringing test (untuk cek tranfo switching) – tidak menemukan part yang bermasalah
    SOLUSI :
    • Setelah obok-obok hampirr sehari, maka kami putuskan mencoba – seandainya dipasang gacun (astello, hanaya) nanti hasilnya bagaimana.
    • Trasistor horisontal dilepas dulu, jalur ac input dipasang seri lampu dop 100w – PTC degaussing dilepas dulu, kemudian kami coba pasang gacun dan posisi VR adjustment masih pada kondisi minimal.
    • Ternyata ketika coba dihidupkan lampu 100w hidup-mati dan saat  nyala sangat terang – wah……… ini tentu ada yang tidak beres pada beban bagian sekunder.
    • Kami coba lepas dulu semua beban bagian sekunder dengan cara melepas diode-diode pada sekunder tranfo switching – dan hasilnya lampu 100w tidak hidup mati lagi – KESIMPULAN……. ADA YANG TIDAK BERES PADA BEBAN BAGIAN SEKUNDER.
    • Singkat cerita ternyata penyebabnya ada pada beban jalur B+. Maka kami coba lepas satu-demi satu komponen yang berada jalur B+…………dan achirnya ketemu juga biang penyebabnya…..yaitu kapasitor milar kecil 102/2Kv…….yang dicek pakai ohm-meter tidak menunjukkan kerusakan…..tetapi akan short jika mendapat tegangan B+.
    • Gacun kemudian kami lepas kembali…..dan regulator dikembalikan keseperti semula aslinya….dan trus semuanya ok-ok kembali…..BERESSSS.

    Catatan :
    • Mencoba power suply Polytron dengan Universal Power Suply Gacun ada resiko menyebabkan transistor regulator 5v untuk mikrokontrol rusak dan IC Mikrokontrol (program) ikut rusak karena tegangan over. Untuk menghindari resiko semacam ini, maka transistor regulator 5v untuk mikrokontrol harap dilepas dahulu.

    Cara merubah data Option bit Polytron

    Option bit adalah data yang membedakan fitur dari model-model teve yang bersangkutan, misalnya mono, stereo, pakai ic tone kontrol, multi sistim, banyaknya Av input, sub menggunakan woofer dll. Kesalahan nilai data bit misalnya, dapat menyebabkan teve tidak keluar suara, gambar tidak ada warna.
    Karena alasan alasan tertentu, kadang diperlukan untuk merubah data Option bit pada data eeprom Polytron
    Caranya adalah menggunakan remote kontrol sebagai berikut :
    • Posisi ST- by
    • Tekan MENU pada agak lama sehingga raster menyala
    • Masukkan kode angka “1014”
    • Pilih Option bit dengan menekan-nekan tombol Ch up/down
    • Pilih posisi data bit akan dirubah dari “0” ke “1” atau sebaliknya dengan tombol Vol up/down
    • Untuk merubah data bit gunakan tombol “ANASEL” pada remote
    • Untuk simpan aau exit tekan tombol OK atau MENU
    KASUS :
    • Polytron slim 21inch dengan HBT-01-01G eks gagal service teknisi.
    • Problem horisontal size menyempit kiri-kanan masing-masing kurang lebih 2 cm.

    PEMERIKSAAN :
    • Tr horisontal sudah diganti dengan tipe lain
    • Kapasitor resonant yang bagian atas nampak bekas disolder (mungkin bekas diperiksa)
    • “Wah....rasanya bakal mendapat problem sulit ini !!!!”......pikir kami

    TINDAKAN (1) :
    • Pertama cek tegangan B+ ....normal tidak ada masalah.
    • Analisa penyebab jatuh pada kapasitor resonant atas dan bawah nilai berubah (lihat gambar dibawah).
    • Langsung kami lepas kedua kapasitor tersebut. Coba ukur nilainya dengan kapasitor-meter....dan nampaknya tidak ada masalah semua.......wooooo....trus apa lagi ya.......
    • Kami cek data transistor pengganti dengan cara down-load dari “datasheet4u.com”. ternyata “spesifikasi arus” kurang jika digunakan untuk horisontal slim.
    • Maka tr horisontal langsung kami ganti dengan part nomor 2SC5296 ( .......hal ini berdasarkan pertimbangan juga digunakan oleh AKARI slim 21” atau China 29” )
    • Dan hasilnya gambar langsung.....OK bagus.....ditunggu 10 menit....dipegang pendingin horisontal......dingin-dingin saja.....aman......
    • .....tetapi ada sedikit keraguan.....apakah tr horisontal betul-betul akar penyebabnya ?????
    • Maka kami test running pesawat........................dan setelah melalui test dari pagi hingga jam 2 siang.........problem kembali kumat.......wah mikir lagi niii.......????
    clip_image002

    Polytron dgn TDA8360/61/62 vertikal menyempit atas-bawah

    KASUS :
    • Polytron (model lama) menggunakan TDA8360/61/62.
    • Kasus yang sama sudah beberapa kali kami pada model yang berbeda
    • Vertikal menyempit atas-bawah.
    • Di cek bagian vertikal-out OK.

    SOLUSI :
    • Cek resistor pada pin-42 V.Ramp
    • Ada 2 buah resistor yang dipasang serial yang dihubungkan ke tegangan 33v yang “nilainya molor”.
    • Nilai resistor umumnya ratusan Kilo atau Mega dengan nomor lokasi R401 dan R402.
    • Lokasi kedua resistor ini kadang jauh dari TDA, sehingga perlu kejelian untuk mencarinya.

    image

    Cara kerja sistim protek Polytron

    Hampi semua sistim protek Polytron hanya menggunakan sampling protek dari pulsa Vertikal. Artinya jika bagian vertikal tidak kerja, maka akan menyebabkan pesawat mati protek.

    Problem mati protek dapat disebabkan antara lain karena :
    • Vertikal tidak mendapat suply Vcc
    • IC vertikal-out rusak
    • Flyback tidak kerja, sebab suply Vcc ic vertikal-out berasal dari flyback.
    • Kerusakan pada sirkit protektor itu sendiri (vertikal-out teteap bekerja normal)

    Cara kerja sirkit protektor
    • Pulsa-pulsa dari vertikal pump-up (vertikal flyback) dikopel melalui sebuah elko 1uF (contoh gambar C409) dan dihubunghkan ke sebuah diode (contoh gambar D402)
    • Diode berfungsi sebagai penyearah pulsa-pulsa vertikal sehingga diperoleh tegangan sekitar 5v (contoh gambar pada elko C515)..
    • Tegangan 5v ini diumpankan ke pin-PROTEK ic mikrokontrol. Jadi normal pin-protek harus ada tegangan 5v · Misalnya bagian vertikal tidak kerja, maka pulsa-pulsa vertikal akan menghilang, sehingga akan mengakibatkan tidak ada tegangan 5v pada pin-protek mikrokontrol
    clip_image002

    Kerusakan pada sirkit protektor sendiri yang menyebabkan mati protek :
    • Sering terjadi bagian vertikal-out bekerja normal.
    • Tetapi elko kopel 1uF pada sirkit protektor kering.
    • Hal ini mengakibatkan diode tidak mendapat pulsa-pulsa vertikal.
    • Dan pin-protek mikrokontrol tidak mendapat tegangan 5v

    Pin-PROTEK :
    • Jika menggunakan UOC (ic tunggal) pin protek adalah pin-42
    • Jika menggunakan ic mikrokontrol dan jungel  maka pin protek adalah pin-60

    Polytron power tidak mau “on” (st by ok)

    Sering kami mendapat pertanyaan tentang Polytron yang mati stand by tidak mau “on”. Oleh karena itu disini sedikit kami ulas cara kerja sirkit kontrol 0n-off Polyton yang menggunakan power suply seperti gambar dibawah ini (biasanya yang menggunakan FET FS7UM)
    clip_image002
    Saat Posisi stand by.
    • Pin-36 kontrol power dari mikrokontrol mengeluarkan tegangan “high”
    • Basis T506 ada tegangan sekitar 0.6v >> transistor “on” dan C-E seperti dishortkan >> kolektor tegangan nol >> dan transistor T505 kondisi “on”
    • Arus photocoupler akan seperti dishortkan langsung ke ground lewat D511 >> T506. Akibatnya semua tegangan sekunder drops. Tegangan pada D504/elko C505 masih rendah hanya sekitar 12v
    • Suply 5v untuk mikrokontrol akan diberikan dari tegangan 12v ini >> T505 >> Regulator 5v T504 (yang ada zener 5.6v)
    • Pada st-by  tegangan B+ hanya sekitar 30v, tegangan 40v hanya sekitar 12v, tergangan 14v hanya sekitar 4v.
    Saat posisi Power-on
    • Pin-36 kontrol Power dari mikrokontrol akan berubah menjadi “nol”
    • Basin T506 tegangan nol >> transistor “off” >> kolektor ada tegangan >> transistor T505 berubah menjadi “off”.
    • Arus photocoupler yang semula langsung dishortkan ke ground sekarang ganti akan dilewatkan IC504 KA431 dari pin-3 ke pin-2 (ground). KA431 merupakan “error correction” untuk menstabilkan tegangan B+.
    clip_image004
    • Semua tegangan sekunder akan berubah naik menjadi normal.
    • Karena T505 sekarang berubah menjadi “off”, maka tegangan 5v untuk suply mikrokontrol akan ganti diberikan dari sumber 14v >> R512 >> D510.
    • Pada saat yang sama suply Vcc untuk Horisontal –start akan mendapat tegangan suply 8v dari sumber 14v >> R508 >> Regulator 8v T502.
    clip_image006

    TROBELSHUTING
    Stand by tidak mau “on”
    • Cek apakah tegangan suply Vcc 5v untuk mikrokontrol normal
    • Paling sering dijumpai karena elko filter C505 untuk tegangan 40v kering. Elko kering mengakibatkan tegangan keluaran menjadi drops.
    • Pesawat on sebentar terus mati. Kadang disebabkan karena kerusakan D510. Karena hal ini menyebabkan tegangan 5v saat power-on untuk mikrokontrol drops
    Saat di “power-on” tegangan B+ tidak mau naik ke normal (115v)
    • Periksa apakah basis T506 tegangan sudah dapat berubah menjadi nol. Kalau tidak mau nol
    • Coba lepas T505 – tegangan B+ seharusnya dapat naik menjadi normal. Kalau tidak dapat naik menjadi normal maka kemungkinan problem pada bagian switching regulator. Periksa elko B+ mungkin kering atau FET rusak.
    Saat “power-on” horisontal tidak kerja
    • Periksa apakah Hor Vcc sudah mendapat tegangan 8v
    • Periksa tegangan suply 14v
    • Problem dapat disebabkan elko flter 14v kering atau sirkit regulator 8v ada yg problem
    Problem mikrokontrol
    • Basis T506 tidak mau berubah ke nol saat di-power-on
    • Periksa tegangan suply Vcc 5v mikrokontrol
    • Periksa pin osilator apakah ada tegangan sekitar 1 ~ 2v.
    • Perisak pin-reset apakah sudah ada tegangansekitar 4v
    • Periksa jalur SDA/SCL mungkin ada yang sedikitshort

    Memahami cara kerja power-suply Polytron

    MENGAPA power suply Polytron ?
    • Pada saat “stand-by” tegangan B+ dan tegangan keluaran lainnya masih rendah.
    • Pada saat “power-on” tegangan B+ dan tegangan lainnya kemudian baru naik menjadi normal
    clip_image002
    • “Prinsip dasar SMPS dalam mengontrol tegangan keluaran B+ “ intinya diatur oleh “arus yang melalui photo-coupler IC502 LTV817 dari pin-1 ke pin2”
    • Jika arus makin besar, maka tegangan B+ akan makin turn
    • Sebaliknya jika arus makin kecil, maka tegangan B+ akan makin bertambah tinggi.
    • Pada saat stand by pin-POWER dari mikrokontrol ada tegangan “high”…..basis T506 ada tegangan…..dan T506 dalam kondisi “on”….artinya antara kolektor-emitor seperti di-short-kan. Akibatnya arus yang melalui photocoupler Pin-1 ke Pin-2 langsung seperti dishortkan langsung ke ground lewat….D511……dan lewat T506. Artinya disini arus yang melalui photocoupler akan makin besar. Oleh karena itu maka tegangan B+ dan tegangan keluaran lainnya menjadi rendah (turun).
    • Pada saat power-on tegangan kontrol power dari mikrokontrol berubah dari “high” menjadi “low”……basis T506 tegangannya menjadi nol………T506 “open” atau hubungan antara kolektor-emitor jadi terputus. Maka arus yang melalui photocoupler tidak lagi dishortkan oleh T506. Arus photocoupler ganti akan melalui IC504 KA431 lewat pin-3 dan ke ground lewat pin-2. Arus photocoupler menjadi lebih kecil, sehingga tegangan B+ naik menjadi normal.
    • Pin-1 KA431 mendapat tegangan B+ lewat R503, R542, R543. KA431 merupakan B+ “error detektor”…….atau “pengendali” agar tegangan B+ tetap terjaga stabil. Misalnya jika tegangan B naik….maka KA431 akan mengirimkan umpan balik lewat arus photocoupler agar sirkit bagian primer menurunkan tegangan B+. demikian pula sebaliknya seumpama tegangan B+ turun, maka arus photocoupler yang dikendalikan oleh KA431 akan memberi umpan balik ke bagian primer agar menurunkan tegangan B+.

    RESUME :
    • Bagi mereka yang belum paham, maka jika tegangan B+ rendah kadang beranggapan bahwa ada kerusakan pada bagian power supply. Pada hal ini belum tentu benar.
    • Cek dulu tegangan pada basis T506. Jika ada tegangan sekitar 0.3v, maka hal ini menunjukkan bahwa pesawat masih dalam kondisi stand-by.
    • Jika pesawat di-power-on, seharusnya tegangan pada basis T506 merubah dari 0.3v menjadi 0v. Jika tegangan tidak mau berubah menjadi 0v, maka berarti bagian mikrokontrol belum bekerja (ada kerusakan)
    • Untuk memastikan apakah power suply normal……..maka shortkan saja basis-emitor T506 (atau istilahnya power suply dipaksa “on”)…….maka seharusnya tegangan B+ akan naik menjadi normal

    TEGANGAN SUPLY 5v untuk mikrokontrol
    • Tegangan suply 5v untuk mikrokontrol pada saat “stand-by dan pada saat “power-on” mempunyai jalur yang berbeda.
    • Saat stand-by tegangan 5v diperoleh dari pin-15 tranfo switching….D504…..R514…..T505…..Reg 5v T504
    • Saat power-on tegangn 5v ganti diberikan (take over) dari pin-10 trafo switching…..D503…..R512……D510…..Reg 5v T504.

    TV POLYTRON IC TDA8361 Gambar tidak sinkron

    POLYTRON Jadul 14" Gambar kadang normal tapi kadang tidak muncul hanya bergaris garis berjalan turun naik kekiri dan kenanan seperti kehilangan sincronisasi. Setelah pengecekan pada jalur AFC yang di ambil dari AC 185v dari FBT di copel melalui C dan di bypass oleh dioda dan C ke ground kemudian dihubungkan dengan R 10...K 1/4 w yang ternyata semuanya masih bagus dan masih tersambung ke pin IC TDA 8361 pada pin Sinc sparator. Setelah penyolderan ulang bagian yang kendor2 mulailah menghidupkan TV dan gambarpun normal kembali, setelah beberapa menit gambar mulai berkedip dan ahirnya kembali seperti semula kehilangan sincronisasi. Akhirnya saya tidak ragu2 lagi langsung saja mengganti IC TDA8361 yang bekasan yang masih hidup hanya rusak pada bagian Video input untuk VCD/DVD. Dan ternyata TV langsung OK.. setelah beberapa lama dan tv tidak berubah masih tetap normal akhirnya saya membelikan IC yang baru yang harganya lumayan mahal Rp 80.000,', ada juga OM 8361 yg harganya Rp 50.000,' tapi kebetulan sedang habis. Dan setelah dipasang IC..TV langsung OK..! dan AV pun sudah berfungsi kembali. Demikian sekedar info semoga bermanfaat.


    POLYTRON MX52P65LI

         POLYTRON minimax Dipe mati total.

    Setelah pengecekan kerusakan pada power suply.

    1. Sekering putus. 
    2. TR FET FS7UM terukur short.
    3. TR C1815 dan A1015 juga short. Dioda zener 12v, dioda IN4743 (DZ 13V) dan IN4742 (DZ 12V) terukur short.
    4. Jangan lupa mengecek Dioda B+ 115v karena bila dioda ini short maka TR FET langsung jebol.
    5. Atau bila IC optocoupler rusak maka FET ikut rusak.

    Setelah penggantian komponen2 tersebut  tanpa TR FET Cek tegangan input (G) harus 4 - 5v.
    Dan setelah dipasang TR FET FS7UM  Tekan tombol dan TV sudah kembali OK..

    Semoga bermanfaat...


    R 180 ohm selalu gosong pada TV Polytron Mx

    Ini adalah kasus lama tv polytron yang pernah saya posting tapi tanpa skema, dan sekarang lengkap dengan skemanya.

    Tv Polytron MX regulator 5v sering rusak pada TR T504 C2328 (1), R517 180 ohm (2) dan D512 dzener 5V6 (3) bahkan sampai dzener 5V1 di panel swicth ikut short.
    Kerusakan tersebut disebabkan TR T505 A1023 (4) gagal memutus arus 38v sehingga masuk ke area regulator 5v yang seharusnya hanya 12v (pada saat tv menyala)

    Solusinya:
    • Menurut catatan solderkita.com dengan mengganti TR T506 C1815 (5) dengan D400.
    • Menurut saya, Karena TR C1815 masih bagus dan ganti TR yang sama juga masih bermasalah, yaitu hanya merubah R519 atau R520 10K (6) menjadi 5K6 dan hasilnya pun ok... mungkin power standby dari program yang memberi perlawanan ground sudah terjadi degradasi


    Mengubah Option Setting TV Polytron

    Option Setting HBT-01-01G dengan Akses Langsung
    Kelebihan cara ini adalah tanpa masuk ke mode servis dan tanpa perlu melepas ic memori/eeprom. Secara teknis, metode ini mengakses dan menulis langsung ke dalam ic memori ke alamat tertentu dimana data option setting tersimpan.
    Option setting pada HBT-01-01G menggunakan alamat memori dari 0x32 sampai dengan 0x36 (option0 s/d option4, masing-masing 8bit). Option0 tersimpan di alamat 0x32, option2 tersimpan di alamat 0x33 dan seterusnya. Lokasi alamat yang digunakan oleh option setting ini berbeda antara HBT-01-01G dengan HBT-00-04G. Akan tetapi bisa dengan mudah dicari lokasinya dengan membuka file hasil backup dari eeprom. Metode akses langsung ini hanya mengubah/mengupdate lokasi option setting saja, jadi sama sekali tidak menyentuh setelan/lokasi lainnya.
    Bila sudah memiliki file backup dari eeprom TV yang semodel, tinggal menulis keseluruhan isi eeprom sudah bisa menyelesaikan masalah. Yang jadi problem ketika Anda belum punya backupan sama sekali, dan dibutuhkan mengubah option setting secara coba-coba. Bila menggunakan fasilitas servis mode, Anda harus berulang kali menghidup-matikan perangkat TV. Bila menulis ulang keseluruhan memori, bisa dipastikan ada setelan yang kurang pas, misalnya V-size terlalu tinggi dan lain-lain. Pada artikel ini, Penulis menggunakan TV polytron model PS52UV60RM, HBT-01-01G, 24C16 sebagai target pengubahan option setting secara akses langsung.
    Alat yang digunakan adalah fasilitas I2C Driver pada EEPLUS2. Karena I2C Driver memang didesain untuk mengakses bus I2C secara langsung dan mengontrolnya dengan PC (read/write).
    Langkah-langkahnya:
    1. Bila belum tercantum tipe device yang akan diakses, buat/modifikasi dulu file konfigurasi EEPLUS2, yaitu menambahkan device/model baru dan menambahkan file informasi datanya. Tambahkan baris 08=PS52UV60RM diakhir file iicdev.lst, urutkan kode 08 dengan kode terakhir pada file iicdev.lst.
      Buat file dengan nama PS52UV60RM.e2d di folder yang sama menggunakan text editor. Ketik isi file PS52UV60RM.e2d sebagai berikut:
      [general]
      device=PS52UV60RM
      family=HBT-01-01G
      manufacture=HIT
      description=Option setting polytron PS52UV60RM 24C16
      write=0xA0
      read=0xA1
      wordaddressbytes=1
      pageaddressbyte=1
      aseeprom=1

      [command]
      W0x000032=0x65,0,0,0,0,0,0,0,0,OPTION0
      W0x000033=0xC8,0,0,0,0,0,0,0,0,OPTION1
      W0x000034=0x19,0,0,0,0,0,0,0,0,OPTION2
      W0x000035=0x0D,0,0,0,0,0,0,0,0,OPTION3
      W0x000036=0x13,0,0,0,0,0,0,0,0,OPTION4
      Lalu simpan dengan nama PS52UV60RM.e2d di folder yang sama.
    2. Pindah posisi jumper pull-up eeplus2 ke posisi eksternal, lalu hubungkan Bus1 eeplus2 dengan bus I2C pada mesin TV (lebih mudahnya, hubungkan sda ke pin5 ic eeprom, dan scl ke pin6 ic eeprom).
    3. Hubungkan pin Reset (pin5) ic HBT-01-01G dengan GND.
    4. Nyalakan TV, nyalakan EEPLUS2. TV akan standby, tetapi 5VD tetap ada (memori masih tersupply).
    5. Jalankan aplikasi EEPLUS TOOLS pada PC. Pilih COM port, bila telah terkoneksi, pilih I2C Driver, lalu pilih device PS52UV60RM , tampil seperti gambar 1.

    6. Setelah memilih device, lalu pilih command Write, tampil daftar alamat dan default data dari model PS52UV60RM. Gambar 2.

    7. Pilih baris pertama dari daftar, address dan data akan ditampilkan, lalu klik execute (untuk menuliskan data ke eeprom secara langsung). Pindah ke baris/alamat berikutnya, klik execute. Begitu seterusnya sampai semua option telah tertulis. Baca kotak log untuk melihat apakah berhasil atau tidaknya. Gambar 3, 4 dan 5.



    8. Aplikasi EEPLUS TOOLS jangan ditutup dulu. Lepas hubungan pin Reset (pin5) dari GND, TV akan menyala dan menerapkan option setting yang telah ditulis tadi.
    9. Bila option setting belum sesuai, hubungkan lagi pin5 ke GND, lalu lakukan proses penulisan kembali seperti pada langkah 7 di atas. Anda bisa mengubah data yang akan ditulis pada kotak Data (dengan mengeklik kotak-kotak bit atau dengan mengetik data yang diinginkan secara langsung). Satu kali execute, hanya berefek pada satu alamat yang terpilih saja.
    10. Bila dirasa telah cocok, keluar dari EEPLUS TOOLS, matikan EEPLUS, matikan TV. Kemudian lepas hubungan bus dari eeplus ke mesin TV.


    Power Supply Polytron Problem 4

    Resistor R517 Terbakar, Diganti Baru Tetap Terbakar
    Nhaaa… ini yang paling populer, menempati rekor paling wahid dalam catatan rekam medis di bengkel Penulis, lihat gambar, terlihat R517 yang gosong.



    Karena beberapa kali penggantian R517 (180 ohm) tidak bertahan lama, beberapa menit menyala sudah gosong lagi, menimbulkan pertanyaan besar bagi Penulis “apa penyebab terbakarnya R517?”

    Untuk menjawab pertanyaan tersebut, riset dan pengamatan dilakukan, berikut ini kronologinya:
    R517 (180 ohm) digunakan untuk mensupply basis transistor regulator 5VD (TP5), supaya output tetap terregulasi dan stabil, dipasanglah zener 5V6 pada basis T504. R517 menurunkan tegangan dari kolektor T504 (TP4) menjadi 5V6 dengan bantuan zener.
    Berarti satu-satunya jalan R517 bisa terbakar adalah R517 tidak mampu menahan/menurunkan tegangan pada kolektor T504 yang terlalu tinggi.
    Ketika standby ataupun ketika ON, tegangan pada kolektor T504 hanya sekitar 10V saja, tegangan sebesar itu sepertinya tidak mungkin mampu menghanguskan R517. Kecuali, T505 bocor sehingga ketika ON, T505 menghantarkan tegangan 47V ke kolektor T504. T505 coba diganti, ternyata masih terbakar… ternyata salah dan T505 (A1023) masih baik-baik saja.
    Bila transistor T505 (A1023) baik-baik saja, kenapa masih terbakar? Kemungkinan penyebabnya adalah karena T505 terswith/terbias ketika power supply masih dalam keadaan ON. Sehingga T505 melewatkan/meloloskan tegangan 47V ke kolektor T504, cukup masuk akal.
    Mungkin T505 masih terlalu peka, mencoba memodifikasi R515 dan R516. R515 diganti dengan nilai 2K2 dan R516 diganti dengan nilai 10K. Hasilnya R517 tidak langsung terbakar, dalam 1 atau 2 menit baru terbakar.
    Seharusnya T506 (C1815) yang bertanggungjawab, karena T506 adalah satu-satunya pembias T505 (A1023), T506 coba diganti, horeee…. R517 mampu bertahan selama 15 menit kemudian terbakar lagi.
    Apakah T506 terlalu peka?... coba diturunkan nilai R519 dengan 5K6, maksudnya bias T506 sedikit berkurang kepekaannya… lumayan bisa mampu bertahan sekitar 30 menit kemudian terbakar lagi R517-nya.
    T506 (C1815) dibias/didrive oleh ic program/micom dengan melalui beberapa transistor buffer, transistor-transistor buffer dicek hasilnya baik-baik saja. Setelah diurut jalur power on/off-nya ternyata ada yang menuju ke pcb blok tombol panel, menuju transistor driver led. Kemudian dilepas konektor menuju ke panel, lalu TV dinyalakan tanpa panel, lebih dari 1 jam tidak terbakar.
    Berarti mungkin ada gangguan pada tegangan on/offnya, kemudian transistor driver led pada panel diganti baru dan dipasanglah resistor 10K secara seri terhadap basisnya dengan maksud untuk mengurangi beban tegangan pada jalur kontrol on/off.
    Berhasiiil… menyala lebih dari 2 jam... akhirnya bayaran juga…
    Lalu dicoba dimatikan menggunakan remot dan dihidupkan lagi… no problemo… matikan lagi memakai remot dan dihidupkan lagi memakai remot, hidup 5 menitan… no problemo… matikan lagi TV-nya memakai remot… kemudian ditinggal minum dulu sambil ngemil… tahu-tahu keluar asap dari bagian belakang TV…. gosong lagi deh R517-nya!!!
    Berarti timbul 1 kemungkinan lagi, yaitu power supply tidak bisa distandby, meskipun bagian primer telah menerima komando standby dari T506 (C1815) bagian primer tetep ngeyel tidak mau menurunkan tegangan outputnya… apa yang menyebabkannya?
    Power supply jenis ini ketika standby dipaksa untuk mengeluarkan tegangan mendekati batas operasi terendahnya. Dan ketika power supply jenis ini menerima komando untuk menurunkan tegangannya sekecil mungkin hingga melebihi batas operasi terendahnya, bagian primer akan nyelonong karna tidak mampu lagi mengunci tegangan outputnya (kehilangan tegangan referensi), alhasil tegangan outputnya akan naik (tetap tinggi). Hmmm…. Ketemu juga biangnya, langsung menuju ke tegangan referensi bagian primer, yaitu tegangan pada C516 (1n/100V), dinaikkan nilainya menjadi 3n9/100V sampai dengan 5n6/100V. Terselesaikan sudah problem R517 selalu terbakar.

    Untuk lebih singkatnya, langkah-langkah solusi penanganan R517 terbakar yaitu :
    • Modifikasi dengan menambah resistor dengan nilai 10K di kaki basis transistor driver LED yang ada di pcb tombol panel depan secara seri. Sebaiknya transistor driver juga diganti.
    • Ganti T506 (C1815) dengan yang baru meskipun dites masih bagus. Tipe alternatifnya adalah C2236, C2235 atau C2482.
    • Modifikasi sistem bias T505 (A1023), dengan cara memodifikasi R515 dan R516. R515 diganti dengan nilai 2K2 dan R516 diganti dengan nilai 10K.
    • Ganti C516 (1n/100V) dibagian primer dengan nilai 3n9/100V sampai dengan 5n6/100V. Nilai 4n7/100V biasanya sudah mencukupi.
    • Cek T505 (A1023), ganti baru bila rusak.
    • Ganti R517.
    • Lepas beban B+ dengan melepas R518 (2,7/2W).
    • Kemudian berulang kali paksa ON dan paksa OFF secara manual secara bergantian, sambil memonitor tegangan pada TP4, bila terukur antara 8V s/d 15V ketika dipaksa OFF atau dipaksa ON, bisa dikatakan telah normal.
    • Ukur semua tegangan pada TP1 sampai dengan TP9 dan bandingkan tegangan yang terukur dengan kondisi normalnya pada kondisi paksa ON maupun paksa OFF (baca artikel sebelum artikel ini). Bila dirasa sudah sesuai, silahkan pasang kembali R518, dan siap dites.
    Semoga Bermanfaat, Penulis mohon ma’af karena pembuatan artikel pada blog ini sedikit tersendat karena Penulis baru menyelesaikan EEPLUS2 dan Alhamdulillah telah selesai menghabiskan waktu sekitar 2 tahun 8 bulan di samping kesibukan Penulis.

    Oh ya, jangan lupa ngrakit sendiri EEPLUS2 atau beli ke Zaenal Electronic, karena partisipasi Anda terhadap EEPLUS2 berarti Anda telah ikut memberikan donasi kepada Penulis. Terima Kasih

    Power Supply Polytron Problem 3

    Output B+ Terlalu Tinggi atau Terlalu Rendah Disertai Suara Mengerik
    Keluaran B+ yang terlalu tinggi disebabkan karena bagian error amp yang gagal/rusak. Error amp pada power supply ini adalah R504, R503, R542, R543, R547, R505, R544, C528, C529, R501, R507, IC504, IC502.
    Beberapa penyebab naiknya tegangan keluaran antara lain:
    • Naik atau putusnya salah satu resistor dari R503, R542, R543, R547. Semua resistor tersebut menggunakan toleransi 1% (5 gelang warna).
    • Rusaknya IC504 (TL431).
    • Putusnya jalur yang terhubung dengan R507 (220). Atau TP3 konslet terhadap GND.
    • Rusaknya Optocoupler.
    Sedangkan keluaran B+ yang terlalu rendah bisa disebabkan karena :
    • R504 naik/putus.
    • Rusaknya IC504 (TL431).
    • Salah satu output selain B+ (TP1) dan output 12V (TP3) konslet terhadap GND. Paling sering terjadi konslet pada blok audio amplifier.
    • T505 (A1023) rusak/konslet, sehingga TP2 (output 50V) konslet.
    • Rusaknya Optocoupler.

    Power Supply Polytron Problem 2

    TV Sulit Start, Pemanasan Terlebih Dahulu Sebelum Beroperasi Normal
    Problem yang hampir mirip yaitu kebalikan dari problem 1 sebelumnya. Yaitu ketika ON tegangan 5VD (TP5) penuh, akan tetapi ketika standby, tegangan 5VD turun, akibatnya, TV memakai pemanasan terlebih dahulu sebelum beroperasi normal. Kadang hingga 1 jam TV baru bisa menyala normal.
    Karena problem muncul ketika posisi standby, maka power supply sebaiknya dipaksa standby terlebih dahulu, kemudian ukur tegangan pada tes poin-tes poin yang telah ditentukan (baca artikel sebelum ini). Sebelum memaksa standby, jangan lupa untuk melepas R518 (beban B+) terlebih dahulu, pasang kembali bila dirasa sudah benar-benar terselesaikan!
    Sedangkan penyebab tidak full-nya tegangan 5VD ketika standby dan beberapa solusinya antara lain adalah:
    • Karena naiknya ESR pada C505 (47uF/50V) sehingga tegangan pada C505 akan terukur sangat rendah (kurang dari 8V), ganti C505 dengan ESR yang rendah/baru (TP3). Ganti dengan 100uF/50V dengan ESR rendah malah lebih bagus.
    • Transistor T505 (A1023), kemungkinan menurun karakteristiknya. Atau bias pada T505 kurang. Karena transistor berjenis PNP, berarti semakin negatif semakin kuat biasnya.
    • Atau timbulnya frekuensi harmonik yang berlebihan pada power supply. Biasanya dengan menjumper lilitan/ferit filter (L505) dengan kawat secara langsung.
    • Atau tegangan keluaran power supply terlalu rendah ketika posisi standbynya. Dengan mengganti dioda D511 (1N4007) dengan 2 buah dioda 1N4007 secara seri searah. Tujuannya untuk menaikkan tegangan ketika power supply distandby. Atau bisa juga dengan menyeri D511 dengan resistor 47 ohm s/d 470 ohm terhadap D511. Bila Anda memodifikasi semacam ini, pertahankan tegangan pada TP3 kurang dari 3V. (bila Anda melepas D511, berarti sama saja dengan memaksa ON secara sembrono, dan siap-siap saja ada yang kebul-kebul).
    • Bila solusi 1, 2, 3 dan 4 masih tidak mempan, coba modifikasi bagian snubber. Karena terganggunya nilai snubber (C520 – 1n/2KV) dan resistor snubber (R536 – 2,2/2W). Coba naikkan nilai C520 dengan menambahkan kapasitor 561pF/2KV secara paralel dengan C520. Atau, dengan menurunkan nilai resistor R536.

    Power Supply Polytron Problem 1

    Led Power Berkedip, TV Gagal Start
    Problem ini disebabkan karena micom dalam kondisi selalu ter-reset. Komponen aktif reset pada TV polytron menggunakan KIA7045. Fungsi dari KIA7045 adalah detektor tegangan, yang tidak akan mengeluarkan tegangan bila tegangan pada inputnya terukur “kurang dari” 4V5. Akibatnya micom akan ter-reset karena menurunnya tegangan 5VD.
    Ketika standby, tegangan 5VD (TP5) terukur 5V, berarti kondisi tidak reset, kemudian program berusaha “menghidupkan” TV. Ketika power di-on-kan, muncul problemnya yaitu 5VD turun yang menyebabkan micom ter-reset lagi, dan mulai dari awal lagi, begitu seterusnya. Jadi problemnya bersumber dari tidak full-nya tegangan 5VD ketika ON.
    Ada beberapa bengkel yang sembrono, yaitu dengan mengganti nilai zener D512 dengan 6V atau lebih, sangat beresiko terhadap keawetan micom. Bila tidak ada stok zener 5V6, bisa kok dengan menghubungkan seri zener 5V1 dengan dioda 1N4148 saling membelakangi.
    Karena problem muncul ketika posisi ON, maka power supply sebaiknya dipaksa ON terlebih dahulu, kemudian ukur tegangan pada tes poin-tes poin yang telah ditentukan (baca artikel sebelum ini). Sebelum memaksa ON, jangan lupa untuk melepas R518 (beban B+) terlebih dahulu, pasang kembali bila dirasa sudah benar-benar terselesaikan!
    Sedangkan penyebab tidak full-nya tegangan 5VD ketika ON dan beberapa solusinya antara lain adalah:
    1. Karena naiknya ESR pada C503 (1000uF/25V) sehingga tegangan pada C503 akan terukur sangat rendah (kurang dari 7V), ganti C503 dengan ESR yang rendah/baru (TP3).
    2. Atau karena bias transistor swith utama (T506 – C1815) kurang mencukupi/terganggu, biasanya dengan melepas konektor ke tombol panel, solusi akan teratasi. Penyebabnya adalah bias untuk ON/OFF disedot oleh transistor driver lampu LED yang ada di panel secara berlebihan hingga tidak cukup untuk membias T506. Ganti transistor driver LED kemudian pasangi resistor 10K secara seri terhadap basis transistor driver LED (TP7).
    3. Atau karena lemahnya transistor swith utama (T506 – C1815) yang masih sedikit menghantar ketika dikomando untuk ON, ganti T506 dengan yang baru, meskipun aslinya dites masih “kelihatan” normal. Biasanya diiringi dengan rendahnya output B+ dari nilai normalnya. Tipe alternatif C2235 atau C2482 bisa dipakai sebagai pengganti (TP6).
    4. Atau timbulnya frekuensi harmonik yang berlebihan pada power supply. Biasanya dengan menjumper lilitan/ferit filter (L501) dengan kawat secara langsung.
    5. Bila solusi 1, 2, 3 dan 4 di atas belum mempan, coba modifikasi dengan menurunkan nilai R512 (aslinya 100 ohm) menjadi 22 s/d 47 ohm 0.25 watt (TP4).
    6. Bila solusi 1, 2, 3, 4 dan 5 di atas belum mempan juga, coba jurus yang satu ini, pasangi resistor dengan nilai 47K/1watt secara paralel dengan C508 (100uF/160V), alias output B+ digronkan dengan resistor 47K/1watt. Alasannya karena bila beban pada salah satu sekunder trafo meningkat, maka pada output yang lainnya akan meningkat juga sebagai efek dari kerja error amp dan power supply (TP1).

    Power Supply Polytron Problem 1

    Led Power Berkedip, TV Gagal Start
    Problem ini disebabkan karena micom dalam kondisi selalu ter-reset. Komponen aktif reset pada TV polytron menggunakan KIA7045. Fungsi dari KIA7045 adalah detektor tegangan, yang tidak akan mengeluarkan tegangan bila tegangan pada inputnya terukur “kurang dari” 4V5. Akibatnya micom akan ter-reset karena menurunnya tegangan 5VD.
    Ketika standby, tegangan 5VD (TP5) terukur 5V, berarti kondisi tidak reset, kemudian program berusaha “menghidupkan” TV. Ketika power di-on-kan, muncul problemnya yaitu 5VD turun yang menyebabkan micom ter-reset lagi, dan mulai dari awal lagi, begitu seterusnya. Jadi problemnya bersumber dari tidak full-nya tegangan 5VD ketika ON.
    Ada beberapa bengkel yang sembrono, yaitu dengan mengganti nilai zener D512 dengan 6V atau lebih, sangat beresiko terhadap keawetan micom. Bila tidak ada stok zener 5V6, bisa kok dengan menghubungkan seri zener 5V1 dengan dioda 1N4148 saling membelakangi.
    Karena problem muncul ketika posisi ON, maka power supply sebaiknya dipaksa ON terlebih dahulu, kemudian ukur tegangan pada tes poin-tes poin yang telah ditentukan (baca artikel sebelum ini). Sebelum memaksa ON, jangan lupa untuk melepas R518 (beban B+) terlebih dahulu, pasang kembali bila dirasa sudah benar-benar terselesaikan!
    Sedangkan penyebab tidak full-nya tegangan 5VD ketika ON dan beberapa solusinya antara lain adalah:
    1. Karena naiknya ESR pada C503 (1000uF/25V) sehingga tegangan pada C503 akan terukur sangat rendah (kurang dari 7V), ganti C503 dengan ESR yang rendah/baru (TP3).
    2. Atau karena bias transistor swith utama (T506 – C1815) kurang mencukupi/terganggu, biasanya dengan melepas konektor ke tombol panel, solusi akan teratasi. Penyebabnya adalah bias untuk ON/OFF disedot oleh transistor driver lampu LED yang ada di panel secara berlebihan hingga tidak cukup untuk membias T506. Ganti transistor driver LED kemudian pasangi resistor 10K secara seri terhadap basis transistor driver LED (TP7).
    3. Atau karena lemahnya transistor swith utama (T506 – C1815) yang masih sedikit menghantar ketika dikomando untuk ON, ganti T506 dengan yang baru, meskipun aslinya dites masih “kelihatan” normal. Biasanya diiringi dengan rendahnya output B+ dari nilai normalnya. Tipe alternatif C2235 atau C2482 bisa dipakai sebagai pengganti (TP6).
    4. Atau timbulnya frekuensi harmonik yang berlebihan pada power supply. Biasanya dengan menjumper lilitan/ferit filter (L501) dengan kawat secara langsung.
    5. Bila solusi 1, 2, 3 dan 4 di atas belum mempan, coba modifikasi dengan menurunkan nilai R512 (aslinya 100 ohm) menjadi 22 s/d 47 ohm 0.25 watt (TP4).
    6. Bila solusi 1, 2, 3, 4 dan 5 di atas belum mempan juga, coba jurus yang satu ini, pasangi resistor dengan nilai 47K/1watt secara paralel dengan C508 (100uF/160V), alias output B+ digronkan dengan resistor 47K/1watt. Alasannya karena bila beban pada salah satu sekunder trafo meningkat, maka pada output yang lainnya akan meningkat juga sebagai efek dari kerja error amp dan power supply (TP1).

    Power Supply Polytron

    Ringkas, murah, sederhana, praktis dan super mepet karakteristiknya. Di daerah Penulis, merk yang satu ini lumayan laris manis, berimbas juga dengan semakin banyaknya garapan merk ini yang masuk ke bengkel. Sebagian besar disebabkan karena problem power supply.
    Rekor pertama ditempati oleh problem R517 yang gosong terbakar hingga sering menyebabkan rusaknya ic micom, sensor remot, zener pada panel tombol, ic reset, ic tombol sentuh, ic memori dan komponen aktif sepanjang jalur 5VD. Bisa saja semua komponen aktif disepanjang jalur 5VD rusak, sebagian atau bahkan masih normal semua, tergantung tingkat keparahan kerusakannya.
    Pada skema berikut ini telah Penulis tambahi dengan beberapa Test Point (TP), digunakan ketika proses perbaikan, yaitu titik-titik pengukuran tegangan untuk mengetahui normal tidaknya tegangan pada tes poin-tes poin tersebut. Pada beberapa model, skema masih tergolong sama, ada beberapa bagian kecil yang berbeda (nilai/tipe yang digunakan dan kode komponen), akan tetapi secara global dapat disamakan dengan skema berikut.


    Keterangan Tes Poin (TP)
    TP1. Tegangan B+.
    TP2. Tegangan 47V, pada beberapa model menggunakan 38V.
    TP3. Tegangan Aux 12V, pada beberapa model menggunakan 10V.
    TP4. Tegangan supply regulator 5VD (kolektor T504).
    TP5. Tegangan 5VD, emitor T504, supply tegangan standby micom.
    TP6. Kolektor transistor standby (T506).
    TP7. Basis transistor standby (T506).
    TP8. Tegangan 5VA.
    TP9. Tegangan 8V.
    Sebaiknya skema dan test point di atas Pembaca hafalkan lokasi titiknya, karena di sini Penulis akan menggunakan tes-tes poin tersebut dalam artikel-artikel selanjutnya tentang power supply polytron.
    Kode Komponen
    Jangan terpaku dengan kode komponen yang dipakai di skema. Karena pada beberapa model, transistor T506 mungkin saja adalah transistor regulator 5VD atau transistor lainnya. Pahami fungsi transistor dalam diagram, bukannya menghafalkan kode komponen yang tercantum.
    Suatu ketika ada teman Penulis yang curhat tentang servisannya, bukannya garapannya selesai, malah tambah kebul-kebul (alias tambah parah). Servisan tambah parah setelah dia membaca dari sebuah blog dan menerapkannya, di sebuah blog ditulis T506 diganti baru dengan tipe C1815. Asal main ganti aja, tidak tahunya kalau T506 pada garapannya adalah transistor swith 50V (T505 pada skema). Seandainya saja di mesin yang sedang dia garap transistor T506 adalah transistor dibagian primer yang aslinya A1015......ckckckckck.
    Paksa ON dan paksa OFF/standby
    • Pastikan sebelum memaksa ON dan OFF, R518 (2,7ohm 2W) resistor supply B+ ke FBT dilepas terlebih dahulu.
    • Untuk memaksa ON, hubung singkatkan TP7 dengan GND (basis T506 dengan GND).
    • Untuk memaksa standby, hubung singkatkan TP6 dengan GND (kolektor T506 dengan GND).
    Hasil Pengukuran
    Hasil pengukuran tegangan pada titik-titik tes poin pada kondisi normal, nilai minimum, tanpa beban output horisontal (R518 dilepas). Bandingkan hasil pengukuran antara kondisi dipaksa ON dengan dipaksa OFF/standby.
    1. Kondisi dipaksa ON
      TP1, Tegangan B+, terukur 110V s.d 115V.
      TP2, Tegangan 47V, terukur 40V (pada beberapa model terukur 30V).
      TP3. Tegangan Aux 12V, terukur 10V (pada beberapa model terukur 8V).
      TP4. Kolektor T504, terukur 8V (pada beberapa model terukur > 6V)
      TP5. Emitor T504, terukur 5V s.d 5V2 (semua model)
      TP6. Kolektor transistor standby (T506), terukur > 20V.
      TP7. Basis transistor standby (T506), terukur 0V.
      TP8. Tegangan 5VA, terukur 5V
      TP9. Tegangan 8V, terukur > 7V5.
    2. Kondisi dipaksa OFF/standby
      TP1, Tegangan B+, terukur > 25V.
      TP2, Tegangan 47V, terukur 12V (pada beberapa model terukur 10V).
      TP3. Tegangan Aux 12V, terukur < 3V (pada beberapa model terukur < 2V).
      TP4. Kolektor T504, terukur 8V (pada beberapa model terukur > 6V)
      TP5. Emitor T504, terukur 5V s.d 5V2 (semua model)
      TP6. Kolektor transistor standby (T506), terukur 0V.
      TP7. Basis transistor standby (T506), terukur 0V8.
      TP8. Tegangan 5VA, terukur < 2V.
      TP9. Tegangan 8V, terukur < 2V.
    Regulator 5VD
    Komponen-komponen regulator 5VD terdiri dari R517, D512, C513, C514, C513 dan T504. R517 dan D512 (zener 5V6) berfungsi sebagai regulator utama, yaitu mengambil dan menurunkan tegangan dari kolektor T504, R517 sebagai penurun atau penahannya dan D512 sebagai stabilisernya. Sedangkan T504 difungsikan sebagai penguat arus, yang akan menguatkan arus dari tegangan yang ada pada basisnya, tegangan emitor akan sama dengan tegangan pada basis akan tetapi arus lebih besar (karena dikuatkan oleh transistor T504). Tegangan output pada kaki emitor T504 yang pada skema disebut sebagai 5VD. Tegangan 5VD ini digunakan sebagi tegangan supply untuk ic micom. Dalam keadaan standby ataupun ON, tegangan 5VD harus tetap/stabil pada tegangan 5V.
    Darimana Sumber Tegangan untuk Regulator 5VD?
    • Ketika standby, tegangan pada kolektor T504 mengambil dari kolektor T505 (A1023). Yang pada saat standby, T505 tersebut dalam kondisi terswith (melewatkan tegangan dari kaki emitor ke kolektornya), sedangkan kaki emitor T505 (A1023) dihubungkan dengan output sekunder power supply pada C505 (47uF/50V) yang ketika standby terukur hanya sekitar 8 sampai dengan 12V, jadi sangat aman untuk diturunkan menjadi 5V oleh regulator 5VD.
    • Ketika ON, tegangan kolektor T504 mengambil dari D510, sedangkan T505 (A1023) ketika kondisi ON tidak berfungsi karena tidak diswith/bias. D510 dan melalui R512 mengambil tegangan dari output 12V (C503 – 1000uF/25V) yang ketika ON terukur sekitar 8 sampai dengan 12V. Sangat aman untuk diturunkan menjadi 5V oleh regulator 5VD.
    Regulator 5VA dan Regulator 8V
    Transistor T503 dan komponen pendukungnya berfungsi sebagai regulator 5VA. Transistor T502 dan komponen pendukungnya berfungsi sebagai regulator 8V. Tegangan keluaran dari kedua regulator ini dipakai untuk mensupply perangkat-perangkat/blok-blok pada TV ketika ON. Kedua regulator ini menurunkan tegangan dari output 12V (C503 – 1000uF/25) yang terukur sekitar 12V ketika posisi ON. Sedangkan ketika posisi standby, tegangan pada C503 terukur sekitar < 3V, begitu juga pada output kedua regulator tersebut, yaitu masing-masing sekitar < 3V juga.
    ON dan Standby
    Transistor T506 (C1815, C2236), berfungsi sebagai swith utama power supply. Ketika tegangan pada basis T506 cukup untuk menswith T506, maka kolektor T506 sama dengan terhubung dengan emitor (GND), yang berarti T506 mengkonsletkan tegangan pada D511 (1N4007) sekaligus memberi bias kepada T505 (A1023) untuk segera swith. Karena D511 dikonsletkan ke GND oleh T506, secara otomatis bagian primer power supply akan mengikuti dengan menurunkan semua tegangan outputnya untuk masuk ke mode standby. Yang sebenarnya bukan masuk ke mode standby, akan tetapi primer dipaksa untuk mengeluarkan tegangan serendah mungkin pada outputnya.
    Sebaliknya ketika ON, tegangan pada basis T506 terukur 0V, kolektor T506 menjadi High Impedance, alias tidak mengubung, sehingga T505 tidak lagi terbias dan D511 tidak lagi dikonsletkan dan primer akan mengeluarkan tegangan kerja berdasarkan tegangan kerja error amp pada rangkaian.

    Tv POLYTRON MX-5203 M


                    Akhir february kemarin dapet servisan tv polytron type MX-5203 M milik saudara kembar Mbak Yani dan mbak Yanti,ds.Purwodadi Kec.Barat,Magetan.Dengan kerusakan mati standby,gara-gara malam sebelumnya terjadi hujan lebat dan petir menyambar-nyambar,karena sebelum hujan tv masih bisa di operasikan.
                    Tv aku coba nyalakan dengan menekan tombol power pada remote controlnya,led indikator menyala redup sebentar kemudian menyala terang,menunjukan bagian micro kontrol/IC program bekerja dan terprotek,aku cek tegangan di semua bagian normal,hanya pada bagian penguat horizontal saja yang tidak mau bekerja,akhirnya aku ganti saja IC STV 2286H dengan yang baru karena rangkaian oscilator horizontal bersumber padanya.
                    Setelah IC terpasang rapi tv pun siap untuk unjuk gigi mak JRRREEEENNGG.........sang Polytron langsung menyala dengan normal tapi tak bersuara padahal level volume full dan rangkaian audio dan speakernya normal,ternyata IC HCF4052BE nya juga rusak,setelah di ganti baru,tv pun siap beraksi kembali,semoga bermanfaat

    Protek Pada Tv POLYTRON Minimax DIPE


                     Beberapa hari yang lalu saya dapet servisan tv merk POLYTRON generasi Minimax yang sudah menggunakan DIPE engine type MX52P65L,dengan keluhan tv tidak bisa hidup bertahan lama,setiap 5 sampai 10 menit tv akan kembali ke posisi standby/terprotek,kadang juga susah bila di hidupkan.
                     Seperti biasa terlebih dahulu aku lakukan penyolderan ulang pada bagian regulator,horizontal,dan vertikal,tak lupa cek elco-elco yang nggak beres,seperti C507=10uf/63v yang menggembung,yang kemudian saya ganti dengan 100uf/100v,dan juga beberapa elco pada output regulator 14v nya,dan kemudian saya coba nyalakan tv,akan tetapi permasalahan belum juga teratasi,tv masih tetap kembali ke stanby,hmm....apa lagi yang rusak ya?
                     Akhirnya saya hidupkan tv dan saya ukur tegangan protek pada IC programnya yang ternyata terukur hanya 2,4V saja,padahal normalnya sekitar 5V,ya udah saya telusuri aja jalur protek tersebut yang akhirnya menuju ke rangkaian vertikal,di situ ada C415=10uf/50v,sekilas memang masih kelihatan bagus tapi begitu saya lepas,ternyata bocor bagian bawahnya,langsung aja saya ganti elco tersebut,dan saya hidupkan tv,BYAAK...tv pun nggak mati-mati lagi.
                    YES! ALHAMDULILLAH,langsung bayaran he he he,semoga kesuksesan selalu tercurah buat rekan-rekan semua!

    TV POLYTRON MX51323 dan MX 20323

                     Kemarin saya dapet servisan 2 tv Polytron dengan type MX51323 dan MX20323,kedua-duanya sama-sama menggunakan mainboard generasi minimax.Untuk type MX51323 mengalami kerusakan mati total dengan kondisi hanya bagian audio saja yang mendesah,gambar nggak muncul,dan lampu led waktu pertama di nyalakan sangat redup sekali,tapi bila dibiarkan dalam kondisi ON terus selang beberapa puluh menit baru bisa nyala sendiri.
                    Sedangkan untuk type MX20323 mengalami kerusakan gambar dan suara normal,tapi selang beberapa puluh menit di nyalakan gambar tiba-tiba hilang seperti kehilangan sinyal dari antenanya(noise semut) dan sesekali kehilangan H.HOLD,tombol panel dan remote pun kehilangan fungsinya alias tak merespon sama sekali.Kerusakan di kedua tv ini berbeda tapi sumber kerusakan adalah sama,untuk type MX51323 diode D522=IN4002 pada bagian regulator 14v dalam keadaan mati,sedangkan type MX20323 D522=IN4002 dalam keadaan setengah short/bocor.
                   Setelah penggantian diode tersebut kedua tv pun bisa normal kembali,jangan lupa solder ulang dan reboisasi elco di area ini bagi saya wajib di lakukan hehehehe.....
                  OKE SUKSES BUAT SEMUA.

    TV POLYTRON MX5217 Gambar Menyempit Kiri Kanan

                     Siang tadi mendapat servisan tv Polytron generasi Minimax type MX5217,dengan kerusakan gambar menyempit horizontal bagian kiri kanannya,remote dan panel tak berfungsi,raster pun gak ada hanya blank putih polos.Setelah melakukan pengecekan secara visual,akhirnya dapet petunjuk biang keroknya yaitu R517=180ohm terbakar,ohh...iya tv ini menggunakan IC tungggal type HBT-00-02G,IC vertical STV9302 dan Tr FET 7N65C.
                    Kembali ke permasalahan,R517 ini berhubungan dengan T504=C2328A yang setelah di test juga error alias short circuit,dimana transistor ini berfungsi menyuplai tegangan 5V ke IC HBT-00-02G.Pada awalnya kerusakan tv ini hanya susah di hidupkan alias terprotek,bisa hidup sebentar terus kembali lagi ke posisi standby,setelah penggantian elco C402=1uf/50V,permasalahan teratasi tetapi setelah beberapa menit timbul masalah gambar menyempit tersebut,dengan di tandai mengebulnya R517 tersebut.
                    Segera saya ganti transistor T504=C2328A,R517=180ohm,dan disebelahnya ada diode zener D512=5,6V juga ikut short,setelah saya ganti semua komponen yang bermasalah tersebut,kini giliran pengecekan nilai resistansi antara pin 5v IC HBT-00-02G terhadap GND,karena kemungkinan terbakarnya R517 tersebut karena masih terjadi hubungsingkat dijalur 5v tersebut,walhasil benar antara jalur 5V dan GND masih terkonek alias short,ubeg lagi di semua komponen yang berhubungan dengan jalur 5v,ternyata masih ada 1 biang kerok ngumpet di board panel tv di bawah CRT yaitu diode zener D703=5,6v short juga,langsung ganti dengan yang baru dan cek lagi nilai ohm antara jalur 5V dan GND sudah tidak konek lagi.
                    Setelah cek ulang sudah tidak ada yang bermasalah persiapan untuk pengetesan dan MAK BYAK..........Tv nyala normal,si R517 pun sudah tidak merokok lagi heheheheh..........OKE SUKSES BUAT SEMUA

    TV POLYTRON MX5136 Cacat Raster

                     Sore tadi dapet panggilan service tv di rumahnya Bapak H.Surat Ds.Sambirembe Kec.Karangrejo,Magetan.Adapun tv nya merk Polytron dengan type MX5136 dengan kerusakan raster hanya terbuka beberapa centimeter saja di tengah-tengah layar di sertai dengan efek garis-garis horizontal(seperti terlihat pada gambar).
                    Tv ini menggunakan IC program HBM-00-01 dan IC kroma STV2247C adapun sumber kerusakannya adalah di rangkaian vertikalnya,tepatnya pada D401=IN4002 yang sudah nggak waras :D di ukur dengan multitester diode ini menunjukan baik-baik saja,tapi begitu di kasih tegangan baru ketahuan gemblungnya wakakakakaka........!
                    Setelah penggantian Diode tersebut raster tv pun normal seperti sedia kala.OKE rekan-rekan SUKSES SELALU.

    TV POLYTRON MX-20323 Terprotek

                       Awalnya kasus ini kasus yang bikin pusing juga,tapi begitu ketahuan biang keroknya hehehehe..........sebenarnya kasus yang kriuk-kriuk hehehehe........ Siang ini ada garapan tv Polytron type MX-20323 dengan kerusakan tv bila di hidupkan selalu kembali ke posisi standby alias terprotek.
                      Cek visual pun di lakukan,dan di dapati elco C507=10uf/63V dan elco-elco di area 14V pada menggembung semua,kontan langsung saja saya ganti semua elco-elco tersebut,dan penyolderan ulang saya lakukan dulu di area vertikal,regulator,horizontal,dan area output regulatornya,baru tv saya coba nyalakan,waduuuuuuuuh.......ternyata nggak ada efeknya,eeeee.....la dalah!!! opone maneh iki? kemudian pemeriksaan berpindah ke area vertikalnya di mana di sini sumber rangkaian proteknya,semua elco pun saya reboisasi di area ini,kemudian tv saya coba nyalakan,akan tetapi tetap nihil hasilnya :(( :(( Saya coba ganti STV2286C nya juga nggak ngefek sama sekali byuh....byuh....byuh....
                     Saya cek semua tegangan juga normal semua,hanya saja tegangan pada pin SDA dan SCL nya hanya terukur 2,7V saja,hmmmm....there is something wrong here. Kemudian saya periksa semua R dan ZD/D di semua rangkaian,dan sampailah pada R807 =82K,saya dapati dalam keadaan putus,langsung saja saya ganti tuh Resistor dan saya coba nyalakan dan M@K BYAAAAK.........tv langsung hidup normal......IIIIIYEEEEESSSSSSS!!!! senangnya hatiku hehehehe.
                    Rupanya putusnya R807 tadi membuat tegangan ABL menjadi drop kontan saja aisy program menganggap ada kesalahan dan langsung mengaktifkan system proteknya,eeealaaah... alahh,ternyata kok kemriuk begini ya wakakakakkaka...........SUKSES BUAT REKAN_REKAN SEMUA.

    TV POLYTRON mati standby

                     Kemarin siang dapet panggilan servis lagi di Ds.Kauman,Karangrejo dengan tv Polytron type PN 14323KFA yang menggunakan aisy program HBK-00-01,aisy kroma TDA8841,aisy vertikal LA7840 dengan keluhan tv tidak bisa hidup,jadi hanya led indikatornya saja yang menyala,saya coba pencet tombol POWER di remot kontrolnya lampu led bereaksi tapi kembali ke posisi standby lagi,begitu pun jika tombol PROG+ di panel tv di pencet.
                     Kecurigaan saya pun tertuju pada elco untuk tegangan 50V nya,eeeiiiiittt......ternyata salah,si elco masih segar bugar rupanya hehehe.......kemudian beralih ke rangkaian vertikal,di sini pun nggak ada yang mencurigakan,hmmmmm.....akhirnya pemeriksaan pun saya alihkan ke area aisy programnya,saya lakukan pengukuran tegangan pada pin Vcc nya dulu,alangkah terkejutnya aku,karena saya dapati tegangan pada pin Vcc nya cuma 3.4V saja,padahal normalnya 5V,hmmm....ada yang ngorupsi nih tegangan wakakakaka......saya telusuri satu per satu jalur tegangan Vcc nya dan sampailah pada komponen L510:0.33ohm,di sinilah kejanggalan terjadi.
                     Rupanya L510 yang menghubungkan antara pin Vcc aisy program dengan tegangan 5V tersebut putus tus tus tus.......yang membuat kinerja aisy program abnormal,karena di pasaran nggak ada L kayak gini,ya udah saya ganti saja dengan R 1/4watt:1ohm saja.Dan alhamdulillah tv pun bisa beroperasi dengan normal kembali.SUKSES BUAT REKAN_REKAN SEMUA!!!

    TV POLYTRON Jadul DM-1485 Gambar Putih Polos Tanpa OSD

                    Dapet lagi servisan tv Polytron jadul type DM-1485 dengan keluhan,ketika tv di hidupkan gambar yang tertampil di layar hanya berupa layar putih polos tanpa OSD,tv ini menggunakan IC program HB-11-01/M34300-505SP dan IC kroma TDA8305A dan pertempuran pun di mulai. Pertama saya lakukan pengecekan pada semua tegangan mulai dari B+,24V,185V,16V,tegangan 33V,9v pada IC kroma,5v pada IC program,kesemuanya ada dan normal-normal saja.
                    Haduuuuuh......apanya lagi nih? akhirnya aku berkesimpulan kalo raster noise salju nggak ada berarti sinyal belum sampai masuk ke bagian penguat video,ya udah aku ubeg bagian videonya,naaaaaah......akhirnya ketangkep juga biangnya wakakakaka.....yaitu transistor T311=BC547,langsung aja aku ganti dengan yang baru dan langsung saya coba nyalakan tv dan M@K BYAAAAK......raster langsung muncul beramai-ramai hehehehe......koyo semut ngrubung gulo wakakakaka............
                     Raster sudah muncul tapi OSD kok belum nongol-nongol juga,walaaaaah......dapet bonusan lagi nih!!,ubeg lagi bagian H.Sync dan V.Sync nya dan di temukan T712=BC547 dalam keadaan sekarat alias megap-megap nafasnya hehehe.....langsung ganti baru lagi dan coba hidupkan lagi tvnya dan M@K CLIIIIING.......OSD nongol sambil plengah-plengeh kisinan wis konangan wakakakaka....... Akhirnya garapan udah kelar dan terus nompo bayaran,pulang pun dengan senyum yang lebar wakakakaka.......OKE REKAN-REKAN SUKSES SELALU BUAT ANDA SEMUA!!!

    TV DIGITEC Syuga DS-1462,Gambar Menyempit

                       Siang tadi dapet telepon dari POS POM Lanud Iswahyudi Maospati untuk memperbaiki televisi di kantor komandan,langsung saja saya ke TKP heehehe.....sampai di tempat saya langsung melakukan pengecekan secara visual,tv saya nyalakan sebentar untuk mengamati reaksinya,jadi keluhannya begitu tv di nyalakan gambar bisa full normal,tapi setelah beberapa menit gambar mulai menunjukan adanya perubahan,gambar mulai menyempit sisi atas dan bawahnya hingga bersisa sekitar 5 cm saja tepat di tengah layar,dugaan pun ke area vertikalnya hehehehe......
                      Tanpa pikir panjang lagi tv pun langsung saya obrak-abrik,dan di dapati tv ini menggunakan aisy program M37211M2-503SP,aisy kroma TDA8361 dan aisy vertikal TDA3653C,dan saya lakukan pengukuran tegangan di area vertikalnya,dan hasilnya tegangan 24V ada,tegangan output vertikal 15V juga ada,naaaah......berarti mung elko tok iki penyebabe hehehehe.....langsung aja babat habis semua elco di area vertikalnya,dan dengan percaya diri yang sangat tinggi tv langsung saya nyalakan dan M@K BLOOOOOOONG.........!!!!! ternyata masih tetep saja nggak bergeming sama sekali reaksinya hehehehehe.......jadi malu saya hik...hik....hik.... :((
                      Akhirnya perang gerilya pun di gelar untuk menangkap biang kerok sesungguhnya,di mulai dengan pengecekan semua Resistor yang berhubungan dengan aisy vertikal sampai ke pin V.OUT dan VRAMP aisy TDA8361,dan tertangkaplah si biang kerok kerusakan yaitu R402=330K dalam keadaan putus,fiuuuuh.....akhirnya ketemu juga ya kamu......YESS!!!!
                     Setelah penggantian SEBUAH Resistor tok kuwi pun,akhirnya tv bisa normal kembali hehehehe.......woalah-alah ngertio ngono yo ora tak reboisasi elco-elcone mau yo yo....haduuuuh! yo wis lah ora opo-opo,sing penting oleh tambahan pengalaman hehehehe....SUKSES BUAT REKAN-REKAN SEMUA

    TV POLYTRON MX-5202,R517 terbakar terus

                       Beberapa hari yang lalu dapet servisan tv Polytron type MX-5202 yang menggunakan aisy single HBT-00-04G dengan kerusakan estafet alias nruntun alias sambung menyambung alias opo maneh yo? hehehe.....wis pokoke kerusakan nggak satu tok,gitu aja ya! hehehehe...awal kerusakan seperti pada gambar di atas,yaitu gambar blangking putih di sertai penyempitan gambar di kiri kanannya dan LED indikator menyala redup sekali.
                       Kerusakan yang seperti ini karena disebabkan hilangnya/ngedropnya tegangan 5V yang masuk ke pin Vcc CPU aisy single yaitu pada pin 9,kemudian saya cek area tegangan 5V tersebut dan di dapati ada R517=180ohm dalam keadaan terkapar karena terpanggang tegangan dari 30V,dan ada juga diode zener D512=5.6V dalam keadaan short,dan juga satu lagi diode zener 5.6V di bagian PCB panel depan juga short (lupa nomernya aku hehehe....)
                       Setelah penggantian ketiga komponen tadi,saya pun coba nyalakan tv nya untuk melihat reaksinya dan m@k ngik...ngik...ngik....ngik....ngik.....raster tidak muncul di sertai dengan LED yang berkedip-kedip seirama dengan suara tadi,kemungkinan dari FBTnya sumber bunyinya. Kemudian saya lakukan pengukuran tegangan 5V di pin 9 aisy single ini dan di dapati hanya terukur 2.5V saja ck..ck...ck..ck...dan setelah saya ukur resistansinya terhadap ground pin ini adalah SHORT !!!!!........aduuuuuuuhhhh.......
                      Akhirnya pengembaraan pun di lanjutkan di luar meja kerja alias berburu aisy single ke service center POLYTRON di Jl.Diponegoro,Madiun,dan Alhamdulillah stock masih banyak dan harganya relatif terjangkau yaitu Rp75rb saja hehehehe......... Aisy single sudah di tangan dan bergegas pulang kemudian langsung di pasang dan m@k tul...tul...tul...hehehe....begitu suara nyolder aisynya,dengan hati dag dig dug serrr tv pun saya nyalakan dan m@k BYAAKK......,
                      YES!! tv pun sudah nyala normal kembali,dalam keadaan nyala tanpa antena alias bluescreen saya biarkan tv standby sendiri kurang lebih 10/15 menitan lah,naaaaaaah,,......di saat tv standby inilah ada susulan kerusakan lagi,yaitu R517=180ohm menjerit-jerit karena terkapar terpanggang oleh tegangan 30V dan efeknya yaitu kebul-kebul alias terbakar,saya ganti lagi terkapar lagi,saya ganti wattnya yang lebih gede juga terkapar lagi ,weleh,...weleh..
                       Akhirnya saya pun berdiskusi dengan rekan Ndowie via YM mengadukan tentang permasalahan ini,dan akhirnya di buatlah nota poin-poin pencegahannya dan sudah di buatkan thread di solderkita.com, Forum Komunitas Bengkel Elektronik. Kembali ke permasalahan terbakarnya R517,setelah mengikuti petunjuk nota poin-poin pencegahan dari Kang Ndowieternyata penyebabnya adalah T506=C1815 sudah gemblung,kemudian saya menggantinya dengan transisitor yang kemampuannya lebih gede yaitu type D400,dan setelah di coba nyalakan tv dalam keadaan standby R517 itu pun sudah tidak terkapar lagi hehehehe......
                       Permasalahan tidak berakhir di sini,setelah R517 sudah tidak kebul-kebul lagi giliran panel yang nggak berfungsi begitu juga dengan remotnya,jadi tv hanya dalam keadaan standby saja, di ON kan dari panel maupun remot nggak bisa ON,padahal sebelum terjadinya kebakaran R517 tv bisa ON sendiri,setelah KUKUR-KUKUR disik saya pun lakukan pengukuran tegangan di kedua pin krystalnya di dapati masing-masing pin terukur 1.9V dan 1.3V dan ini adalah normal,beralih ke pin RESET aisy single di dapati tegangan sebesar 4.4V berarti normal,naaaaah berarti yang gemblung aisy RESETnya yaitu IC702=KIA7045AP,ternyata terbakarnya R517 tadi telah membuat aisy reset tewas,kemudian saya cabut aisy reset dan saya coba ON kan dari remot/panel ternyata belum respon,kemudian saya paksa reset dengan mengSHORTkan pin 2 dan 3 aisy reset sekejap saja m@k tul.....dan akhirnya bisa ON deh dari remot/panelnya,penggantian aisy reset pun di lakukan dan saya test lagi dengan mengON-OFFkan dari remot sudah respon kembali,panel juga berfungsi kembali hehehehe.....
                       Setelah semua fungsi remot dan panel sudah normal kini giliran masuk ke penyettingan,maklum karena habis ganti aisy single baru kali aja datanya ada yang tabrakan,karena setelah di tv operasikan gambar normal tapi suara bisu hehehehe....adapun setting OPTIONnya adalah :
    * OPTION0 01000001
    *OPTION1 10010010
    *OPTION2 00001001
    *OPTION3 00001100
    *OPTION4 00010000
    *OPTION5 00000000
    *OPTION LANG 00000001

    Advertisement

    1 comments:

  • SEWA MOBIL Cp-081280799229
  • Www.Monitor.net.ru

  • www.digitalmas.co.id

  • Solectv.blogspot.com

  • tvservicemenu.blogspot.com

  • mouse

    Powered by Blogger.

    Laptop & Netbook

  • Monitor Lcd

  • Ajsteknik.com

  • specialistlcd

  • notifikasi
    close