Penyebab transistor horisontal langsung jebol
Kemungkinan para teknisi pernah punya pengalaman seperti ini.
Ketika mengganti transistor HOT, maka transistor tersebut rusak short
kembali dalam hitungan detik ketika dicoba hidupkan.
Penyebab transistor HOT langsung rusak seketika saat teve dihidupkan
adalah :
Kapasitor resonan yang terdapat pada kolektor transistor HOT
nilainya mengecil atau solderan lepas (tegangan kerja umumnya 1600v).
Cek nilai kapasitor dengan kapasitor-meter untuk memastikan apakah nilai
berubah.
Flyback rusak karena kumparan bagian primer short
Def yoke terbakar berat sehingga short
Tegangan B+ terlalu tinggi (misalnya 200v atau lebih), disebabakan
kerusakan bagaian power suply.
Osilator horisontal frekwensi berubah (misalnya karena X-tal 503
rusak)
Kenapa kapasitor resonan yang nilainya mengecil dapat merusak trasistor
HOT ?
Coba lakukan percobaan seperti ini :
Cari tranfo power suply yang dipakai untuk amplifier atau
radio/tape/DVD compo import (bukan lokal) yang masih bagus
Ambil ohm-meter dan set pada posisi x-1
Pegang probe merah dan probe hitam pada bagian logam-kontaknya,
masing-masing dengan tangan kiri dan tangan kanan (bukan dipegang
plastiknya)
Tempel sebentar kedua probe tersebut pada ac input 220v tranfo
dengan jari tetap menempel pada ujung logam probe meter, seperti saat
memeriksa dengan ohm meter
Lepaskan probe dari tranfo.
Pada saat melepaskan kontak probe – maka akan dapat dirasakan adanya
kejutan atau sengatan listrik yang kecil.
Dari mana asalnya tegangan kejutan ini, karena kita tahu bahwa avo
meter hanya menggunakan tegangan bateri 3v?
Pada semua induktor (kumparan) yang dilalui arus dc kemudian diputus,
maka arus dengan tiba-tiba akan menghilang. Arus yang menghilang dengan
tiba-tiba dengan waktu yang sangat singkat ini akan membangkitkan
tegangan kejut yang waktunya sangat pendek yang dinamakan tegangan
“induksi diri” (self induction") pada kumparan itu sendiri. Tegangan
induksi ini besarnya dapat beberapa puluh kali lipat tegangan dc
asalnya. Tergangan induksi diri inilah yang menyebabkan adanya kejutan
saat kita mengukur tranfo power.
Demikian juga yang terjadi pada kumparan bagian primer tranfo flyback.
Tranfo ini dilalui arus yang berbentuk pulsa-pulsa on-off secara
berulang dengan frekwensi tinggi yang dapat menghasilkan tegangan
induksi diri hingga puluhan ribu volt.
Kapasitor resonan digunakan untuk "meredam" tegangan induksi diri yang
tinggi ini dengan cara tegangan tersebut akan diserap untuk mengisi
kapasitor tersebut.
Oleh karena itu jika kapasitor resonan sampai lepas solderannya atau
nilainya turun, maka tegangan induksi diri dari flyback tersebut tidak
ada yang meredam. Tegangan kejut puluhan ribu volt akan diterima oleh
kolektor transistor HOT hingga menyebabkan transistor mati seketika,
karena tidak tahan.
Apa akibatnya jika kapsitor resonan rusak, tetapi transistor HOT masih
tahan.
Jika kapasitor resonan rusak, tetapi transistor HOT masih tahan bekerja
hingga beberapa puluh detik saja , maka kemungkinan dapat menyebabkan :
Tegangan keluaran dari flyback, seperti heater, screen, tegangan
anoda dll akan naik semua.
Jika model menggunakan X-ray protektor maka protektor akan aktip
bekerja
Raster sedikit menyempit kiri-kanan
Terjadi loncatan internal tegangan tinggi didalam flyback yang dapat
merusak flyback itu sendiri, atau merusak kapasitor tegangan tinggi
internal yang ada didalam flyback.
Ada kemungkinan merusak tabung CRT (timbul loncatan api didalamnya)
Mengapa flyback yang short pada kumparan primer menyebabkan transistor
HOR rusak ?
Pada kondisi normal saat transistor HOT pada kondisi “on” maka arus yang
melalui transistor besarnya akan dibatasi oleh "reaktansi induktif"
kumparan primer flyback. Jika kumparan primer flyback short, maka tidak
ada lagi yang membatasi arus ini, sehingga transistor HOT dapat mati
seketika karena over current.
Kerusakan flyback pada bagian kumparan sekunder, diode tegangan tinggi
atau kerusakan kumparan def yoke horisontal juga dapat merusakan
transistor HOT, tetapi umumnya tidak meyebabkan mati seketika.
Sumber : Sumarsono
Anda mungkin juga meminati:
Kamis, 23 Agustus 2012
Senin, 06 Agustus 2012
Setting Servis Mode SHARP WONDER
A2=0 NDF=1 MSA=0 LED-F=0 BIL=0 GAME=0 IGR=0 NICAM=0 AN7396=0 AN5891=1 AN5890=0 CP=1 IF-38=0 TXT-EURO=0 TXT-WE=0 TXT=0 FOB-AV=1 FOA-AV=1 FOB-FE=0 FOA-FE=0 AGC1=0 AGC0=1 HP2=0 RUS=0 FRE=0 CHI=0 MAL=1 ARA=0 THAI=0 SM1=0 SM0=1 FMWS=0 AV=1 BTSC=0 HTL=0 VMC=1 VMI=1 F-SECAM=0 F-N443=0 F-N358=0 P.SECAM=0 S-BG=1 S-1=0 S-DK=0 S-M=0 FCO=0 ACL=0 OSO=0 EHT=1 EVG=1 FFI=0 AVL=1 BKS=1 VSD=0 IGR-STR=6 UP-ERR=70 LOW-ERR=20 DK-NLV=13 I-NLV=18 BG-NLV=20 IGR-LV=23 FM-LV=21 GAIN-N=0 AGC-N=0 AGC-ADJ=3 AGC-ON=1 BM-EFF=2 BM-ON=0 SHP-04=8 SHP-03=12 SHP=0S=4 SHP-OP=8 COL-04=10 COL-03=10 COL-OS=14 COL-OP=14 DL-AV=12 DL-4A=12 DL-3A=12DL-SA=15 DL-PA=12 DL-TV=12 DL-4T=12 DL-3T=12 DL-ST=15 DL-PT=12 CDL=7 CUT-G=25 CUT-R=20 RGB=15 BB-CONT=10 HTL-PRG=99 HTL-VOL=32 SUB-SHP=20 SUB-TNT=29 SUB-BRI=24 SUB-COL=19 SUB-CON=63 SUB-VOL=60 DRI-BW=42 DRI-GW=25 DRI-RW=32 DRI-BC=49 DRI-GC=25 DRI-RC=25 DRI-BS=49 DRI-GS=32 DRI-RS=32 S-COR=17 HB=32 TRAPE=32 COR(L)=32 COR(U)=32 PARA=32 EW//=32 H-SIZE=32 H-CENT=32 V-CENT=28 V-AMP=26 V-LIN=32 AGC=20.
bagi yang kesulitan dengan kasus eprom sharp wonder gak ada salahnya kalau setting ini dicoba,
untuk pengaturan h-size,h-cent,v-amp,v-lin,v-cent,tergantung kondis.
Anda mungkin juga meminati:
Jumat, 03 Agustus 2012
AlQuran Online
Sejuknya hati kala mendengarkan ayat-ayat Al-qur'an. Belajar AlQuran
Online atau AlQuran Digital sekarang sudah bukan jadi bahan langka lagi
bukan cuma lewat komputer bahkan dengan media HandPhone juga sudah
tersedia, berikut ini saya menampilkan contoh widget AlQuran Online yang
sudah saya pasang seperti dibawah ini.
Anda tinggal memilih surat dan menulis kata kunci untuk terjemahan yang hendak dibaca :
Anda tinggal memilih surat dan menulis kata kunci untuk terjemahan yang hendak dibaca :
Anda mungkin juga meminati:
Sabtu, 28 Juli 2012
Pin proteksi Polytron
Polytron
Model / Series | Detektor | Yang Dideteksi | Tegangan Normal | Menonaktifkan Proteksi |
---|---|---|---|---|
DIVA Series, DIPE Series | Pin No.62 IC HBT-00-0X | Vertikal Output | 5 Volt | Suntik Pin No.62 tegangan 5V |
EXCEL Series | Pin No.61 STV223X | BCL (Beam Current Limiter) | 5 Volt | Lepaskan J345 |
BML Chasis (MX5203MS, MX-20323) | Pin No16 IC701(HBM-00-XX) | Vertikal Output | 5 Volt | Suntik Pin No.16 tegangan 5V |
Pin No.46 IC301 (STV228X) | BCL (Beam Current Limiter) Lewat D304 | 5 Volt | Lepaskan D304 |
Anda mungkin juga meminati:
Selasa, 10 Juli 2012
Polytron power tidak mau “on” (st by ok)
Sering kami mendapat pertanyaan tentang Polytron yang mati
stand by tidak mau “on”. Oleh karena itu disini sedikit kami ulas cara
kerja sirkit kontrol 0n-off Polyton yang menggunakan power suply seperti
gambar dibawah ini (biasanya yang menggunakan FET FS7UM)
Saat Posisi stand by.
- Pin-36 kontrol power dari mikrokontrol mengeluarkan tegangan “high”
- Basis T506 ada tegangan sekitar 0.6v >> transistor “on” dan C-E seperti dishortkan >> kolektor tegangan nol >> dan transistor T505 kondisi “on”
- Arus photocoupler akan seperti dishortkan langsung ke ground lewat D511 >> T506. Akibatnya semua tegangan sekunder drops. Tegangan pada D504/elko C505 masih rendah hanya sekitar 12v
- Suply 5v untuk mikrokontrol akan diberikan dari tegangan 12v ini >> T505 >> Regulator 5v T504 (yang ada zener 5.6v)
- Pada st-by tegangan B+ hanya sekitar 30v, tegangan 40v hanya sekitar 12v, tergangan 14v hanya sekitar 4v.
Saat posisi Power-on
- Pin-36 kontrol Power dari mikrokontrol akan berubah menjadi “nol”
- Basin T506 tegangan nol >> transistor “off” >> kolektor ada tegangan >> transistor T505 berubah menjadi “off”.
- Arus photocoupler yang semula langsung dishortkan ke ground sekarang ganti akan dilewatkan IC504 KA431 dari pin-3 ke pin-2 (ground). KA431 merupakan “error correction” untuk menstabilkan tegangan B+.
- Semua tegangan sekunder akan berubah naik menjadi normal.
- Karena T505 sekarang berubah menjadi “off”, maka tegangan 5v untuk suply mikrokontrol akan ganti diberikan dari sumber 14v >> R512 >> D510.
- Pada saat yang sama suply Vcc untuk Horisontal –start akan mendapat tegangan suply 8v dari sumber 14v >> R508 >> Regulator 8v T502.
TROBELSHUTING
Stand by tidak mau “on”
- Cek apakah tegangan suply Vcc 5v untuk mikrokontrol normal
- Paling sering dijumpai karena elko filter C505 untuk tegangan 40v kering. Elko kering mengakibatkan tegangan keluaran menjadi drops.
- Pesawat on sebentar terus mati. Kadang disebabkan karena kerusakan D510. Karena hal ini menyebabkan tegangan 5v saat power-on untuk mikrokontrol drops
Saat di “power-on” tegangan B+ tidak mau naik ke normal (115v)
- Periksa apakah basis T506 tegangan sudah dapat berubah menjadi nol. Kalau tidak mau nol
- Coba lepas T505 – tegangan B+ seharusnya dapat naik menjadi normal. Kalau tidak dapat naik menjadi normal maka kemungkinan problem pada bagian switching regulator. Periksa elko B+ mungkin kering atau FET rusak.
Saat “power-on” horisontal tidak kerja
- Periksa apakah Hor Vcc sudah mendapat tegangan 8v
- Periksa tegangan suply 14v
- Problem dapat disebabkan elko flter 14v kering atau sirkit regulator 8v ada yg problem
Problem mikrokontrol
- Basis T506 tidak mau berubah ke nol saat di-power-on
- Periksa tegangan suply Vcc 5v mikrokontrol
- Periksa pin osilator apakah ada tegangan sekitar 1 ~ 2v.
- Perisak pin-reset apakah sudah ada tegangansekitar 4v
- Periksa jalur SDA/SCL mungkin ada yang sedikitshort
Anda mungkin juga meminati:
Senin, 25 Juni 2012
Sirkit protek LG menggunakan LA76938/41
Sirkit protek LG yang menggunakan IC LA76938/41
- Protek disensor oleh pin-25 (ABNORMAL) yang dihubungkan ke transistor Q16
- Tegangan-tegangan sampling dihubungkan ke basis Q16
- Pada kondisi normal tegangan pada basis Q16 adalah “low” dan tegangan pada pin-25 adalah “high”
- Untuk melumpuhkan sirkit protek sementara, maka dapat dilepas Q16 (atau men-short basis – kolektor)
- OCP (Over current protek). Jika arus yang melalui FR403 pada jalur B+ ke flyback over, maka akan menyebabkan kolektor Q403 tegangan berubah dari nol menjadi “high”
- Vertikal protek. Jika tidak ada pulsa-pulsa vertikal maka akan menyebabkan basis Q301 tegangan menjadi nol dan kolektor tegangan berubah menjadi “high”
- X-ray protektor. Jika tegangan flyback naik akan menyebabkan tegangan heater juga naik sehingga menyebabkan tegangan kolektor Q405 berubah dari nol menjadi “high”
Anda mungkin juga meminati:
SERVIS MODE TV CHINA
Macam-macam cara membuka menu servis TV China
dari jalan jalan di WEB saya menemukan cara membuka menu servis tv china yang pada umumnya sudah tidak asing lagi bagi para 2kang tv hehehe, tapi gak ada salahnya kalau saya posting lagi mungkin bisa membantu bagi rekan yang belum memahami dan merubah / custom servis mode tv china.
dari jalan jalan di WEB saya menemukan cara membuka menu servis tv china yang pada umumnya sudah tidak asing lagi bagi para 2kang tv hehehe, tapi gak ada salahnya kalau saya posting lagi mungkin bisa membantu bagi rekan yang belum memahami dan merubah / custom servis mode tv china.
Cara 1
- Tekan lubang yg sudah tersedia di remote
Cara 2
- Tekan tombol tersembunyi yang terletak di atas tombol GAME
Cara3
- hidupkan power tv
- tekan VOLUME sampai Nol
- tekan MENU, saat display PICTURE muncul, tekan secara cepat 6568
Cara 4
- hidupkn power tv tekan Volume sampai NOL
- tekan RECCAL sekali, lalu tekan RECCAL lagi dan tahan bersamaan dengan VOL-
di panel
Cara 5
- hidupkan power tv
- tekan volume sampai nol
- tekan dan tahan VOL- di panel lalu tekan DISP di remote
Cara 6
- hidupkan power tv
- tekan volume sampai nol
- tekan dan tahan MUTE, lalu tekan AV di panel
Cara 7
- hidupkan power tv
- tekan Volume sampai NOL
- tekan dan tahan MUTE, lalu tekan MENU di panel
Cara 8
- hidupkan power tv
- tekan volume sampai NOL
- tekan MENU, saat menu PICTURE muncul, tekan dengan cepat 6483
berikut data setting standar menu servis TV China dan kegunaanya
No
|
Subjek
|
Keterangan
|
Standar
|
1
|
H.PHASE
|
Penggeseran posies gambit secara horisontal (0-31)
|
12
|
2
|
V.SIZE
|
Perubahan ukuran gambar secara vertikal (0-127)
|
8
|
3
|
V.LINE
|
Penggeseran posisi gambar secara vertikal (0-31)
|
23
|
4
|
V.POSITION
|
Pengaturan frekuensi gambar secara vertikal (0-63)
|
30
|
5
|
V.SC
|
Pengaturan vertikal SC (0-31)
|
6
|
6
|
NT.H.PHASE
|
Pengaturan fase horisontal untuk NTSC (-7-+8)
|
00
|
7
|
NT.V.SIZE
|
Pengaturan ukuran vertikal untuk NTSC (-31+32)
Pengaturan garis vertikal untuk NTSC (-7-+8)
|
00
00
|
8
|
NT.V.LINE
| ||
9
|
NT.V.POSI.
|
Pengaturan posisi vertikal untuk NTSC (-31-+32)
|
00
|
10
|
NT.V.SC
|
Pengaturan vertical SC untuk NTSC (-7-+8)
|
00
|
11
|
FORCE 60HZ
|
Pemaksaan untuk menggunakan frekuensi 60Hz (0:tidak, l:ya)
|
0
|
12
|
CROSS B/W
|
Pengaturan signal pattern (0:normal, 1:gelap, 2:putih, 3:garis silang)
|
0
|
13
|
R-Y/B-Y G,BL
|
Pengaturan range R-Y/B-Y (0-31)
|
8
|
14
|
R-Y/B-Y ANG
|
Pengaturan sudut R-Y/B-Y (0-15)
|
8
|
15
|
B-Y DC LEVEL
|
Pengaturan level B-Y DC (0-15)
|
8
|
16
|
R-Y DC LEVEL
|
Pengaturan level R-Y (0-15)
|
8
|
17
|
SECAM B-Y DC
|
Pengaturan B-Y DC untuk SECAM (0-15)
|
8
|
18
|
SECAM R-Y DC
|
Pengaturan R-Y DC untuk SECAM (0-31)
|
8
|
19
|
YUV B-Y DC
|
Pengaturan YUV B-Y DC (0-31)
|
8
|
20
|
YUV R-Y DC
|
Pengaturan YUV R-Y DC (0-15)
|
8
|
21
|
RF.AGC
|
Pengaturan RF.AGC (0-63)
|
23
|
22
|
VOLUME OUT
|
Pengaturan VOLUME OUT (0127)
|
125
|
23
|
ZOOM STYLE
|
Pengaturan gaya ZOOM (0127)
|
96
|
24
|
WIDE SIZE
|
Pengaturan ukuran lebar (0127)
|
48
|
25
|
H.BLK.LEFT
|
Pengaturan kosong kiri horisontal (0-7)
|
4
|
26
|
H.BLK.RIGHT
|
Pengaturan kosong kanan horisontal (0-7)
|
4
|
27
|
OSD H.POSI
|
Pengaturan posisi OSD horisontal (0-63)
|
11
|
28
|
OSD V.POSI
|
Pengaturan posisi OSD vertikal (0-63)
|
16
|
29
|
SCR.H.POSI
|
Pengaturan posisi screen horisontal (0-127)
|
0
|
30
|
SETUP SELECT
|
Pengaturan untuk masuk ke dalam Adjust Menu selanjutnya(0:tidak dapat akses, 1:dapat lanjut ke Adjust Menu berikutnya)
|
0
|
31
|
76810/76818
|
Pemilihan IC Chroma (0:LA 76810, 1:LA 76818)
|
1
|
32
|
POWER OPTION
|
Pengaturan mode power (0-3)
|
1
|
33
|
POWER LOGO
|
Pengaturan untuk LOGO waktu hidup pertama kali (0mati, 1:hidup)
|
1
|
34
|
POWER ON
KEY
|
Pengaturan untuk menginjinkan hidup dengan tekanan tombol di remote
(0:tidak, 1:ya)
|
1
|
35
|
BLUE/BLACK
|
Pengaturan latar belakang biru atau hitam (0:biru, 1:hitam)
|
0
|
36
|
BLK. PROCESS
|
Pengaturan pilihan layar hitam waktu perubahan posisi program (0:tidak, 1:ya)
|
1
|
37
|
V.MUTE P.OFF
|
Pengaturan mematikan video waktu power mati (0:tidak, 1:ya)
|
0
|
38
|
SCREEN.OPT
|
Pengaturan pilihan mode layar waktu power on (0-3)
|
0
|
39
|
SCREEN TIME
|
Pengaturan tenggang waktu layar hitam sebelum gambar keluar (0-7 detik)
|
6
|
40
|
SCREEN TYPE
|
Pengaturan mode tipe layar (Oil)
|
0
|
41
|
TUNER OPTION
|
Pengaturan pemilihan tuner (0:tuner VS, 1:tuner FS)
|
0
|
42
|
SEARCH SPEED
|
Pengaturan kecepatan mencari gelombang siaran (0:rendah, I:tinggi)
|
0
|
43
|
SEARCH CHECK
|
Pengaturan pencarian gelombang siaran secara otomoatis (0:tidak, 1:ya)
|
1
|
44
|
BAND OPTION
|
Pengaturan pilihan band (03)
|
1
|
45
|
VLNH FREQ.
|
Pengaturan frekuensi VLNH (2100) MHz
|
30
|
46
|
VH/UHF FREQ.
|
Pengaturan frekuensi VHIUHF (2300) MHz
|
63
|
47
|
AV IF STATUS
|
Pengaturan status IF pada waktu mode AV (0:mati,1:hidup)
|
0
|
48
|
MENU ICON
|
Pengaturan pilihan tampil simbil gambar menu (0:mati, 1:hidup)
|
0
|
49
|
MENU BACK
|
Pengaturan latar belakang menu (0: mati, 1:hidup)
|
0
|
50
|
PROMPT TYPE
|
Pengaturan tipe PROMPT (0:satu, 1:dua)
|
0
|
51
|
AV OPTION
|
Pengaturan opsi AV (0-3)
|
1
|
52
|
S-VIDEO OPT.
|
Pengaturan opsi S-VIDEO (0:mati, 1:hidup)
|
0
|
53
|
SCART OPTION
|
Pengaturan opsi SCART (0:mati, 1:hidup)
|
0
|
54
|
ONLY AV
MODE
|
Pengaturan mode AV saja (0:mati, 1:hidup)
|
0
|
55
|
DVD OPTION
|
Pengaturan opsi DVD (0:mati, 1:hidup)
|
0
|
56
|
DVD OFF TIME
|
Pengaturan waktu mati DVD (0-7) detik
|
3
|
57
|
OFF TRIGGER
|
Pengaturan waktu mati (0-255) ms
|
60
|
58
|
ON TRIGGER
|
Pengaturan waktu hidup (0-255) ms
|
180
|
59
|
DVD KEY DEF.
|
Pengaturan definisi tombol DVD (0:mati, 1:hidup)
|
0
|
60
|
DVD PORT DEF
|
Pengaturan setelan port DVD (0:konektor terakhir, 1:konektor belakang kedua)
|
0
|
61
|
GAME OPTION
|
Pengaturan opsi game (03)
|
3
|
62
|
CALENDAR
|
Pengaturan fasilitas kalendar (0:mati, 1:hidup)
|
1
|
63
|
ZOOM OPTION
|
Pengaturan opsi pembesaran gambar (0:mati,1:hidup)
|
1
|
64
|
SENSITIVITY
|
Pengaturan kepekaan (0:mati, 1:hidup)
|
1
|
65
|
CHILD LOCK
|
Pengaturan akses kunci program TV untuk anak-anak (0:mati, 1:hidup)
|
0
|
66
|
AUDIO AMP.
|
Pengaturan pengeras suara (0:mati, 1:hidup)
|
1
|
67
|
REMEMBER AV
|
Pengaturan pengingatan AV waktu TV hidup (0:mati,1:hidup)
|
1
|
68
|
LINE MODE
|
Pengaturan mode garis di mode B/W Balance (0:mati, 1:hidup)
|
0
|
69
|
ENGLISH OSD
|
Pengaturan penyedian menu bahasa Inggris (0:mati, 1:hidup)
|
1
|
70
|
VIETNAMESE
|
Pengaturan penyedian menu bahasa Vietnam (0:mati, 1:hidup)
|
1
|
71
|
FRANCE OSD
|
Pengaturan penyedian menu bahasa Perancis (0:mati, 1:hidup)
|
1
|
72
|
INDONESIAN
|
Pengaturan penyedian menu bahasa Indonesia (0:mati, 1:hidup)
|
1
|
73
|
THAI OSD
|
Pengaturan penyedian menu bahasa Thailand (0:mati, 1:hidup)
|
1
|
74
|
THAI DUAL
|
Pengaturan pilihan ganda bahasa Thailand (0:mati, 1:hidup)
|
1
|
75
|
HOTEL MODE
|
Pengaturan mode hotel (0:mati, 1:hidup)
|
0
|
76
|
HOTEL
VOLUME
|
Pengaturan batas suara hotel (0-127)
|
60
|
77
|
ON POSITION
|
Pengaturan posisi hidup waktu mode hotel (0-255)
|
255
|
78
|
STEREO OPT.
|
Pengaturan opsi mode Stereo (0-3)
|
0
|
79
|
LV1116 GAIN
|
Pengaturan penguat tambahan LV 1116 (0-7)
|
0
|
80
|
SUR. MODE
|
Pengaturan mode suara surround (0-7)
|
6
|
81
|
WOOFER GAIN
|
Pengaturan peningkatan WOOFER (0-7)
|
4
|
82
|
WOOF OPTION
|
Pengaturan opsi WOOFER (0:mati, 1:hidup)
|
0
|
83
|
SUB.CONT
|
Pengaturan sub kontras gambar (0-31)
|
31
|
84
|
SUB.COLOR
|
Pengaturan sub warna gambar (0-15)
|
15
|
85
|
SUB.SHARP
|
Pengaturan sub ketajaman gambar (0-31)
|
10
|
86
|
SUB.TINT
|
Pengaturan sub kalibrasi warna (0-63)
|
32
|
87
|
B.B BRIGHT
|
Pengaturan batas keterangan latar belakang biru gambar (0-127)
|
50
|
88
|
PAL OPTION
|
Pengaturan opsi sistem PAL (0:mati, 1:hidup)
|
1
|
89
|
N3.58 OPTION
|
Pengaturan opsi sistem NTSC 3.58 (0:mati, 1:hidup)
|
1
|
90
|
N4.43 OPTION
|
Pengaturan opsi sistem NTSC 4.43 (0:mati, 1:hidup)
|
1
|
91
|
SECAM OPTION
|
Pengaturan opsi sistem SECAM (0:mati, 1:hidup)
|
0
|
92
|
COLOR AUTO
|
Pengaturan sistem warna otomatis (0:mati, 1:hidup)
|
1
|
93
|
4.5M OPTION
|
Pengaturan opsi suara frekuensi 4.5M (0:mati, 1:hidup)
|
1
|
94
|
5.5M OPTION
|
Pengaturan opsi suara frekuensi 5.5M (0:mati, 1:hidup)
|
1
|
95
|
6.0M OPTION
|
Pengaturan opsi suara frekuensi 6.0M (0:mati, 1:hidup)
|
1
|
96
|
6.5M OPTION
|
Pengaturan opsi suara frekuensi 6.5M (0:mati, 1:hidup)
|
1
|
97
|
AFC GAIN
|
Pengaturan peningkatan AFC (0:mati, 1:hidup)
|
0
|
98
|
V.SEPUP
|
Pengaturan V.SEPUP (0:mati, 1:hidup)
|
1
|
99
|
VIDEO.LEVEL
|
Pengaturan Video Level (0-7)
|
7
|
100
|
FM.LEVEL
|
Pengaturan FM LEVEL (0-31)
|
16
|
101
|
CD.MODE
|
Pengaturan jarak frekuensi vertikal (0-7)
|
4
|
102
|
SOUND TRAP
|
Pengaturan SOUND TRAP (0-7)
|
4
|
103
|
H. TONE. DEF
|
Pengaturan H. TONE. DEF (0:mati, 1:hidup)
|
0
|
104
|
HALF TONE
|
Pengaturan HALF TONE (0-3)
|
3
|
105
|
DIGITAL OSD
|
Pengaturan pilihan menu tampilan digital atau analog (0:mati, 1:hidup)
|
1
|
106
|
OSD CONT
|
Pengaturan kontras menu tampilan (0-127)
|
60
|
107
|
VOL. FILTER
|
Pengaturan VOL.FILTER (0:mati, 1:hidup)
|
1
|
108
|
VIF.SYS.SW
|
Pengaturan frekuensi IF (0:38.0M, 1:38.9M, 2:45.75M, 3:39.5M)
Pengaturan otomatis batasan terang gambar (0:mati, 1:hidup)
|
1
1
|
109
|
BRT.ABL.DEF.
| ||
110
|
MID.STP.DEF
|
Pengaturan MID.STP.DEF (0:mati, 1:hidup)
|
0
|
111
|
BRT. ABL. TH.
|
Pengaturan BRT. ABL. TH. (07)
|
0
|
112
|
RGB TEMP SW.
|
Pengaturan peralihan suhu RGB (0:mati, 1:hidup)
Pengaturan opsi YUV input untuk DVD (0:mati, I :hidup)
|
1
0
|
113
|
YUV OPTION
| ||
114
|
FSC./C-SYNC
|
Pengaturan FSC./C-SYNC (0:mati, 1:hidup)
|
0
|
115
|
VCO ADJ.SW.
|
Pengaturan VCO ADJ.SW. (0:mati, 1:hidup)
|
0
|
116
|
C. VCO. ADJ.
|
Pengaturan C.VCO.ADJ (0:0Hz,1:30Hz, 2:60Hz, 3:90Hz)
|
2
|
117
|
VREST TIMING
|
Pengaturan VREST TIMIN (0:mati, 1:hidup)
Pengaturan sudut G-Y (0:mati, hidup)
|
0
0
|
118
|
G-Y ANGLE
| ||
120
|
C.KILLER OPE
|
Pengaturan Colour Killer Ope (0-7)
|
4
|
121
|
V.BLK.SW
|
Pengaturan V.BLK.SW (0:mati, 1:hidup)
|
0
|
122
|
FBPBLK.SW.
|
Pengaturan FBPBLK.SW (0:mati, 1:hidup)
|
1
|
123
|
WPL OPE.
|
Pengaturan WPL OPE. (0-3)
|
0
|
124
|
PRE/OVER ADJ
|
Pengaturan PRE/OVER ADJ (03)
|
0
|
125
|
PRE/OVER SW.
|
Pengaturan PRE/OVER SW (0-3)
|
0
|
126
|
CORING W/DEF
|
Pengaturan CORING W/DEF (0-3)
|
3
|
127
|
Y GAMMA STA.
|
Pengaturan Y GAMMA START (0-3)
|
0
|
128
|
DC.REST
|
Pengaturan DC.REST (0-7)
|
2
|
129
|
BLK.STR.STA.
|
Pengaturan BLK.STR.STA (03)
|
2
|
130
|
BLK.STR.GAIN
|
Pengaturan BLK.STR.GAIN (0-3)
|
2
|
131
|
A.MONI.SW
|
Pengaturan A.MONI.SW (0:mati, 1:hidup)
|
0
|
132
|
S.STRAP.SW
|
Pengaturan S.STRAP.SW (0:inati, 1:hidup)
|
1
|
133
|
V.LEV.OFFSET
|
Pengaturan V.LEV.OFFSET (0-3)
|
1
|
134
|
OVER.MOD.SW
|
Pengaturan OVER.MOD.SW (0:mati, 1:hidup)
|
0
|
135
|
OV.MOD.LEVEL
|
Pengaturan OV.MOD.LEVEL (0-15)
|
0
|
Advertisement
0 comments:
Post a Comment